Wamena, nokenwene.com – Sehubungan dengan adanya dua kepanitiaan untuk perayaan syukur HUT Pekabaran Injil (PI) di Jayawijaya yang ke 70, tahun 2024, Persekutuan Gereja Papua Pegunungan (PGPP) dan Persekutuan Gereja – Gereja Jayawijaya (PGGJ) mempertemuakan dua kepanitiaan tersebut dan menyepakati beberapa poin penting untuk perayaan HUT PI 2024, tanggal 20 april mendatang.
Dua kepanitiaan yang dimediasi adalah kepanitiaan di Miniaput Kampung Minimo dan panitia dari Lekenoakma Kampung Sinata. Poin utama dalam kesepakatan adalah ibadah HUT PI pada dua lokasi tersebut tetap dilaksanakan karena masing-masing kepanitiannya sudah siap sejak jauh – jauh hari.
“Dua –duanya punya akar sejarah yang kuat jadi ibadah tanggal 20 tetap dilaksanakan di dua tempat. Ibadah kita akan hadiri dua tempat kita akan bagi – bagi personel” kata Ketua PGPP, Pdt. Arie Mabel, S.Pd, M.Th” saat pertemuan yang digelar di Sekber FKUB, Aula Kantor Kemenag Wamena, selasa (16/04/2024).
Hal senada juga disampaikan ketua PGGJ Jayawijaya, Pdt. Matius Gombo, S.Th. “Dua tempat sudah siapkan semua kebutuhan jadi dua-duanya kita jalan untuk memperingati HUT Pekabaran Injil tanggal 20 april nanti. Soal sejarah dan lain – lain nanti baru kita bicara, kita cari waktu nanti” kata ketua PGGJ.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Jayawijaya, Pdt. Tinus Giban, S.Th, MM, mengatakan, sejatinya pemerintah mengehndaki satu tempat dan satu kegiatan dalam perayaan HUT PI ke 70 tahun ini, akan tetapi karena ada dua tempat, maka PGGJ dan PGPP memediasi dan disepakati keduanya tetap laksanakan ibadah HUT PI.
“Kegiatan satu tapi dua tempat dan dua panitia tanggal yang sama satu tujuan, dengan demikian PGPP dan PGGJ undang dua pihak ini yaitu Minimo dan Lekenoakma supaya satu tujuan, bisa akomodir sehingga pertemuan ini PGGJ dan PGGP ambil keputusan boleh jalan dua – dua” katanya.
Atas kesepakatan dua pihak ini, Kepala Kemenag mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian, saling rukun dan saling toleransi satu sama lain, terutama interen agama Kristen dalam menyongsong dan merayakan HUT Pekbaran Injil di Kabupaten Jayawijaya.
“Sehingga kami berharap panitia di dua tempat ini semua adalah masyarakat dan siapapun yang terlibat kami himbau jaga kata-kata dan tindakan supaya peringatan hari PI yang ke 70 ini berjalan aman dan damai” Ajak Giban.
Selaian kesepakatan tentang perayaan HUT PI 2024, forum tersebut juga sepakati bahwa usai perayaan HUT PI tanggal 20 nanti, akan segerah menggelar seminar tentang pelurusan sejarah dengan menghadirkan masing-masing pihak di daerah ini. Seminar pelurusan sejarah akan difasilitasi oleh PGGJ dan PGPP.
“Jadi kedepan duduk sama-sama untuk menempatkan sejarah itu satu supaya kedepan tidak boleh terjadi lagi satu kegiatan dua tempat. Jadi duduk sama-sama dan sepakati di mana tempatnya misionaris 20 april 1954 itu mendarat dan menjejaki di situlah dilaksanakan untuk seterusnya dan selamanya” kata Pdt. Tinus Giban.
Pertemuan yang dimediasi PGGJ dan PGPP serta Kementerian Agama Jayawijaya dihadiri perwaikilan panitia dari kedua lokasi perayaan HUT serta beberapa tokoh agama di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*