Dekai,nokenwene.com—Biaya charteran pesawat ke Puskesmas-puskemas di Yahukimo mengalami kendala akibat tingginya biaya charteran pesawat. Hal ini terungkap dalam hari kedua Rapat Kerja Kesehatan Daerah Kabupaten Yahukimo di Dekai, Selasa (07/12/2021).
Senetiel Yohame, Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Yahukimo menjelaskan bahwa distribusi obat selama ini terkendala mahalnya biaya charteran pesawat ke puskesmas di pedalaman Yahukimo.
“Dana distribusi obat kita selama ini memang sangat sedikit. Anggarannya sekitar Rp600 Juta. Sementara biaya charteran pesawat itu paling murah sekitar Rp20 juta. Jadi untuk pengiriman obat tiap triwulan bagi 30 Puskesmas maka butuh dana yang lebih besar,” jelas Senetiel menjawabi keluhan para kepala Puskesmas.
Selama ini, masalah distribusi obat tersebut menjadi beban bagi para kepala puskesmas karena harus mengambil dana dari Alokasi BPJS maupun Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Senetiel menambahkan bahwa memang ada pesawat subsidi namun pesawat subsidi tersebut belum ke semua lapangan terbang perintis. Selain itu, pesawat perintis tersebut jadi rebutan masyarakat juga yang mau ke kampung.
Selain masalah mahalnya biaya distribusi, para kepala puskesmas pun mengeluhkan masalah masa kadaluwarsa obat yang diterima oleh Puskesmas.
“Kami minta agar obat yang dikirim ke Puskesmas itu masa Expired masih dua tiga tahun. Jangan yang sudah dekat masa kadaluwarsa dikirim ke Puskesmas,” ungkap salah satu Kepala Puskesmas.
Menjawabi permintaan tersebut, Budiarti, staf gudang Farmasi menjelaskan bahwa saat ini masa edar obat hanya dua tahun. Sehingga ketika obat tiba di Dekai sudah tinggal satu tahun lebih.
“Masa berlaku obat hanya dua tahun. Belum lagi kalau DPA baru keluar sekitar bulan Mei dan kita baru dapat dana untuk distribusi, maka masa berlaku obat pun semakin singkat,” jelas Budiarti.
Discussion about this post