Jumat, Oktober 3, 2025
NokenWene
No Result
View All Result
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Mahasiswa Papua Salurkan Bantuan Banjir Pada 11 Distrik di Wamena

in Ekonomi
Mahasiswa Papua Salurkan Bantuan Banjir Pada 11 Distrik di Wamena

Mahasiswa saat menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Wamena (JW/Ist)

Share on WAShare on FB

Wamena, nokenwene.com – Bantuan bencana banjir berupa 2 ton beras dan pakaian layak pakai serta alat tulis sekolah disalurkan oleh mahasiswa Papua yang tergabung dalam solidaritas mahasiswa Papua Peduli Bencana Banjir Wamena.  Kali ini bantuan datang dari mahasiswa Papua di kota Studi Merauke.

Bantuan yang dikumpulkan melalui aksi solidaritas di kota Studi Merauke Papua Selatan beberapa waktu lalu tersebut, baru bisa tersalurkan karena terkendala biaya transport untuk pengiriman  dari merauke ke Wamena dan biaya distribusi bantuan.

RelatedPosts

Kini Harga Bensin di Yahukimo Naik Rp35-50 Ribu Per Liter

Gubernur Papua Pegunungan Ajak Bupati dan Masyarakat Dukung Program Presiden

“Setelah kami kumpulkan donasi kami ke sini dan upayakan berbagai macam cara namun kami tidak dibantu dari pihak pemerintah Papua Selatan dalam hal transportasi dan setelah koordinasi lanjutan disini kami baru bisa salurkan bantuan tersebut” Kata Yoram Oagay, Jubir Solidaritas Mahasiswa saat bertandan ke RRI, senin (30/06/2025).

Dikatakan, Selanjutnya ia membangun koordinasi dengan Pemda Jayawijaya dan telah didukung dalam bentuk dana untuk proses pendistribusian kepada masyarakat terdampak banjir. “Dalam hal ini bapak Wakil Bupati Ronny Elopere telah membantu kami uang sebesar 10 juta guna kelancaran pendistribusian bantuan” Katanya

Oagay mengatakan, bantuan yang dikumpulkan mahasiswa Merauke sebanyak 2 ton lebih beras dan pakaian layak pakai serta beberapa jenis bantuan lainnya. Selanjutnya bantuan tersebut disalurkan kepada penerima manfaat di 11 Distrik terdampak bencana banjir di Wamena.

“11 Distrik itu yang kami salurkan, yang kami salurkan itu satu ton 20 sak. Data yang kami ambil itu dampak hujan juga dirasakan masyarakat yang di gunung juga karena kami melihat musibah ini tidak terdampak di lembah saja tapi di gunung juga karena curah hujan tidak bisa panen, jadi kami bantu masyarakat yang di lereng gunung juga” ujarnya.

Lebih lanjuta ia mengatakan, meski saat ini banjir sudah surut dan masyarakat sudah tak mengungsi lagi, namun untuk proses pemulihan, masyarakat masih membutuhkan sentuhan pemerintah, terutama upaya untuk kembali membuka lahan perkebunan yang saat ini masif dilakukan masyarakat.

“Sekarang ini masyarakat lagi penanaman ulang, bikin kebun, membuat rumah jadi  ini prosesnya panjang, jadi kita tidak hanya kasih beras tapi kami minta pemerintah Provinsi dan Kabupaten juga bisa terus beri bantuan ke masyarakat biar proses pemulihan ini bisa dilalui” kata Yoram Oagay yang juga ketua Universitas Negeri Musamus Merauke.

Selain itu, ia mengatakan, dengan adanya musibah banjir terbesar dan terlama yang terjadi di Jayawijaya, hendaknya pemerintah mulai berpikir untuk upaya mitigasi jangka panjang, dalam hal ini pemerintah bisa membuat terobosan dalam menjaga lingkungan termasuk menjaga hutan tetap lestari dan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

“Kami mohon  kepada pemerintah harus melarang keras penebangan pohon ilegal dan juga musibah banjir yang masuk di kota ini karena pengaruh dari  pengambilan pasir di kali uwe karena ini sangat riskan sekali dan juga kami lihat situasi di Wamena ini pembuangan sampah terlalu sembarang jadi pemerintah bisa atur ini” Harapnya. (*)

Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*

Tags: Banjir WamenaBantuan BanjirBencana Banjir
SendShareTweet

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Contact
  • Depan
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Nokenwene.com – Jurnalisme Warga Noken
  • Tentang Kami

© 2022 Nokenwene