Wamena, nokenwene.com – Seluruh tahapan seleksi dan proses pelantikan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan dimintah untuk dilakukan ulang karena ada dugaan kepentingan pihak tertentu dalam hal ini Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) dalam menentukan nama-anama anggota MRP yang dilantik.
Penegasan itu disampaikan Jhon Asso Calon anggota MRP Papua Pegunungan Pokja Agama Kabupaten Yahukimo perwakilan Katolik, kepada media ini, selasa (09/01/2024) melalui sambungan telepon dari Yahukimo.
“Jadi begini nayak, saya minta semua tahapan ini harus ulang, ini tidak benar dan memang kami semua kalangan ada di Papua Pegunungan hari ini seleksi MRP cacat, karena ini kami lihat ini kepentingan Wamen (Wamendagri) RI yang dia bermain” tagas Asso.
Jhon Asso, mengatakan, Uskup Jayapura telah merekomendasikan 3 nama untuk kursi Pokja Agama Katolik. Ke 3 nama itu masing-masing untuk Kabupaten Jayawijaya, Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo. Jhon Asso termasuk yang direkomdasi Uskup untuk Kabupaten Yahukimo
“Semua tahapan kita sudah ikut, nama saya keluar sampai di tahap akhir seleksi tapi pas pelantikan itu berubah, padahal bapak Uskup rekomendasi itu ada 3 nama dan untuk dari Yahukimo itu saya Jhon Asso tapi nama-nama yang dilantik itu nama saya tidak ada” katanya
Jhon Asso mengatakan, sesuai dengan rekomenasi Uskup, pihaknya telah melalui sluruh tahapan seleksi yang dilakukan oleh Timsel MRP dan pengajuan terakhir Timsel ke Mendagri yang ditandatangani Pj. Gubernur, namanya masih tercantum sebagai Calon MRP Pokja Agama dari Yahukimo.
“Timsel dan Pj (Gubernur) sudah tanda tangan sudah ajukan nama-nama ke Mendagri (Menteri Dalam Negeri) tapi di atas itu pace Wamena (Wamendagri) tidak tahu dia main kepentingan apa sampai pelantikan itu semua berubah” ujarnya.
Asso mengatakan, pemerintah mestinya tidak mengutak-atik rekomendasi pimpinan agama di Papua untuk kursi MRP Pokja Agama, namun faktanya sejumlah nama yang sudah tidak lolos dalam seleksi administrasi tapi namanya dicantumkan dan dilantik sebagai anggota MRP.
“Saya tidak tahu nama saya ini siapa yang digantikan karena daftar nama yang dilantik itu tidak disebutkan perwakilan agama katolik tapi saya lihat banyak nama di situ yang sudah tidak lolos administrasi ikut dilantik” jelasnya.
Oleh karena itu, Jhon Asso sebagai salah satu calon yang merasa dirugikan mengaskan agar seluruh proses dan pelantikan anggota MRP Papua Pegunungan harus diulang.
Sebelumnya pada 19 desember 2023 lalu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo melantik 41 anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan masa jabatan 2023-2028. Anggota MRP yang dilantik tersebut terdiri dari perwakilan adat, perwakilan perempuan, dan perwakilan agama. (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena(*)