Wamena, nokenwene: Merespon bencana kelaparan di Distrik Amuma Kabupaten Yahukimo, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menyalurkan bantuan berupa 1 ton beras kepada masyarakat Distrik Amuma yang sedang dilanda bencana kelaparan.
Penyaluran bantuan itu dilakukan pada senin 30 Oktober 2023. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Provinsi Papua Pegunungan, Hasuka Hisage mengatakan, pemberian bantuan berupa 1 ton beras tersebut penyalurannya dilakukan melalui denomenasi gereja setempat.
“Satu ton beras ini kami langsung antar ke Distrik Amuma, masyarakat yang ada di sana itu ada 8 Gereja, itu empat Gereja Kingmi dan empat Gereja GKI kita serahkan melalui gereja untuk bagikan ke masyarakat di sana” katanya selasa (31/10/2023) saat ditemui di ruang kerjanya.
Hasuka mengatakan, dari informasi yang dihimpun di lapangan, bantuan atas bencana kepalaran tersebut datang dari kementerian sosial dan Pemprov Papua Pegunungan, sementara Pemda Yahukimo dilaporkan belum memberikan bantuan.
“Dan mereka katakan bahwa bantuan yang diberikan ini dari kementerian sosial dengan dari pemerintah Papua Pegunungan sedangkan dari pemerintah Kabupaten Yahukimo itu belum ada bantuan di sana” ungkapnya.
Lebih jauh Kadinsos menjelaskan, pasca bencana kelaparan, kondisi kesehatan masyarakat di Distrik Amuma juga memprihatinkan sehingga dibutuhkan penanganan secara kontinyu oleh berbagai pihak untuk pemiluhannya.
“Kasihan kondisi masyarakat di sana itu saat ini mereka badannya lemah, kita antar beras itu pemuda yang angkat tapi orang tua dan anak-anak kecil itu badan lemah sekali. Sehingga perlu itu di sana mereka minta dari Dinas Kesehatan harus turun. Masyarakat juga anak-anak kecil banyak sakit” kata Hasuka.
Bencana kelaparan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo yang dilaporkan terjadi sejak bulan agustus 2023 itu disebabkan karena gagal panen akibat cuaca ekstrem sehingga perkebunan warga tidak menghasilkan buah sebagaimana biasanya. Akbat musibah itu 23 orang meninggal dunia.
“Distrik Amuma ini musiba kelaparan akibat kelaparan ini masyarakat yang meninggal itu ada sekitar 23 jiwa dari agustus sampai dengan oktober. Musiba kelaparan itu akibat gagal panen, memang mereka sudah punya kebun tapi kondisi alam di sana ekstrim sekali, begitu musim kemarau, awan tutup tanaman tidak berisi” jelas Hasuka Hisage.