Wamena,nokenwene.com – Setelah ratusan pegawai honorer tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD Wamena melakukan aksi tuntut hak berupa gaji untuk tiga bulan di halaman RSUD Wamena, pada Senin (19/6/2023) lalu, para nakes ini kemudian memilih untuk tidak bekerja hingga mendapat kepastian pembayaran upahnya.
Akibat akibat aksi mogok para Nakes itu, semua pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena mengalami kendala dalam pelayanan karena kekurangan tenaga kesehatan.
Jeno Wetipo, sala satu perawat PNS yang menangani pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Wamena, Kepada nokenwene.com pada Selasa (20/6/2023), mengakui piahknya memang mengalami kendala dalam menangani pasien karena semua pegawai honorer tidak beraktivitas sejak aksi dilakukan pada senin lalu.
“Sekitar 26 pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat mengalami kendala karena Pegawai honorer di RSUD Wamena tidak mau kerja akibat tak dibayarkan haknya berupa gaji dan lainnya. Sehingga kami memang sangat – sangat kewalahan karena petugas terbatas untuk menangani pasien yang jumlahnya sekitar 26 pasien yang rawat di dalam. Terus belum lagi yang rawat jalan, datang baru pergi,” Ungkap Jeno Wetipo.
Dikatakan, dampak lainnya pelayanan obat-obatan kepada pasien juga ikut terkendala, pemberian obat kepada pasien tidak tepat waktu.
“Selain itu juga obat – obat itu kita tidak layani di waktu yang tepat atau pada waktunya kerena yang kerja di IGD saya sendiri perawat, dua dokter dan satu admin” Katanya.
Koordinator aksi, Viktor Yikwa, saat aksi pada senin lalu mengatakan, aksi ini dilakukan karena pegawai honorer di RSUD Wamena suda melaksakan tugas dan tanggung jawab, namun belum menjawab hak dari pihak Management.
“Kami dari tenaga honorer, bidan, perawat maupun yang di administrasia, kami melakukan aksi untuk mempertanyakan kejelasan dari atasan kami terkait hak – hak kami berupa jasa BPJS. Nah, disini kami ditujukan ke pihak management untuk mempertanyakan hal ini. Kenapa dari tahun 2022 ke 2023, kami tidak di gaji selama tiga bulan,” Tegas Yikwa.
Viktor mengaku, pihaknya merasa kesal karena atasnya tudak memperhatikan nasib pegawai sementara, pegawai tidak perna lepas tanggungjawab terhadap semua pasien yang ada di RSUD Wamena.
“Jadi, terkait hak kami, kami lakukan aksi dulu baru dibayar. Sedangkan kami tidak perna lantarkan pasien,” Ungkapnya.
Selanjutnya, Viktor mengaku bahwa pihaknya melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dengan mempertarukan nyawa atas segala macam tantangan dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu pihaknya sepakat untuk mogok kerja sampai tuntutan haknya dijawab.
“Jadi, kami tenaga honorer sepakat semua bahwa kami tidak kerja sampai hak kami yang belum di bayarkan untuk tiga bulan itu baru kami kerja, ” Tegas Viktor.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*