Wamena,nokenwene.com – Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon R. Banua, menemui pegawai honorer di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena sebagai respon atas aksi mogok kerja selama dua hari sejak hari senin hingga selasa (19-20) terkait keterlambatan pembayaran upah kerja.
Setelah ketemu dengan pihak pegawai honorer di lingkungan RSUD Wamena, pada Selasa (20/6/2023), Bupati Jhon Banua mengatakan, keterlambatan pembayaran honor pegawai kesehatan di RSUD Wamena terjadi karena mis [komunikasi] antara pimpinan dan petugas.
Selain itu, kata Jhon Banua, keterlambatan juga disebabkan karena data pengangkatan tenaga P3K yang tidak valid.
“Jadi aksi petugas kesehatan yang kemarin dilakukan ini adalah mis [komunitas] antara kami Pemerintah dan petugas. Karena dana mereka tidak sempat masukan ke APBD induk. Yang mana, kami suda angkat P3Knya, cuma datanya yang tidak lengkap. Akhirnya diantar ke BKD tapi tidak diantar ke bagian keuangan,” jelas Banua.
Jadi, kata Jhon Banua, uangnya ada akan tetapi karena adanya perubahan sistem di APBD induk yang suda di sahkan tapi belum masuk maka pihaknya akan anggarkan di APBD perubahan.
“Itulah mis antara pimpinan dan bawahan akhirnya direktur mau menggunakan dana lain untuk melakukan pembayaran honor, tapi saya tidak izinkan karena kami punya sistem aplikasi dan itu akan bisa terjadi temuan BPK. Karena dalam APBD tidak ada, kami bayar. Jadi itu tidak boleh,” Ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Bupati Kabupaten Jayawijaya mengaku telah perintahkan untuk honor tetap di bayarkan menggunakan dana tak terduga.
“begitu saya dapat laporan, saya suda perintahkan melakukan pembayaran honor mereka menggunakan dana tak terduga dulu, nanti dana mereka yang suda ada atau uangnya ada tapi belum masuk dalam aplikasi . Nanti didalam APBD perubahan baru kami anggarkan [untuk] kembali[kan],” Kata Banua.
Sebelumnya senin 19 mei lalu, ratusan tenaga honorer termasuk tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Wamena melakukan aksi protes damai menuntut upah kerja mereka yang belum dibayarkan selama 3 bulan.Para nakes ini lalu mimilih mogok kerja.
Akibat aksi mogok tersebut pelayanan pasien di IGD RSUD Wamena diakui mulai mengalami banyak kendala.
“Sekitar 26 pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat mengalami kendala karena Pegawai honorer di RSUD Wamena tidak mau kerja akibat tak dibayarkan haknya berupa gaji dan lainnya. Sehingga kami memang sangat – sangat kewalahan karena petugas terbatas untuk menangani pasien yang jumlahnya sekitar 26 pasien yang rawat di dalam. Terus belum lagi yang rawat jalan, datang baru pergi,” Ungkap Jeno Wetipo perawat PNS di RSUD Wamena, selasa (20/06/2023). (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena(*)