Wamena, nokenwene.com – Forum peduli tanah adat aliansi suku Wio di Distrik Wouma Kabupaten Jayawijaya menyatakan suku Wio Mukoko di Wamena telah memberikan tanah yang cukup luas kepada pemerintah untuk pembangunan.
Terbukti, kota Wamena yang menjadi Ibukota Kabupaten Jayawijaya merupakan tanah adat suku Wio yang telah diserahkan ke pemerintah sejak Kabupaten Jayawijaya hadir di daerah ini hingga sekarang. Wilayah Wouma adalah tanah adat yang tersisa untuk garapan masyarakat.
Penyataan itu terungkap dalam aksi damai penolakan lokasi pembangunan kantor Gubernur Papua Pegunungan di Wilayah tanah adat suku Wio di Distrik Wouma dan Walesi, kamis, 15/06/2023 di kantor DPRD Jayawijaya.
Manuel Ikinia, Korlap aksi tersebut mengatakan masyarakat adat Wio bukan menolak pembangunan karena buktinya suku Wio telah menerima pembangunan sejak pemerintahan Jayawijaya hadir di Wamena dan pembangunan dilakukan di atas tanah adat Wio.
“Suku Wio hendak menegaskan bahwa kami bukan menolak pembangunan, buktinya pusat pemerintahan Kabupaten Jayawijaya ada di lahan subur suku Wio” Ujar Manu Ikinia.
Oleh Karena itu, Manu Ikini menegaskan, sudah cukup suku Wio menyerahkan tanah adatnya untuk pusat pemerintahan Kabupaten Jayawijaya. Lahan kosong di wilayah Wouma adalah satu-satunya tanah yang tersisa untuk digrap masyarakat.
“(Lahan) yang sisa ini jangan dirampas, diambil, dicaplok lagi oleh siapapun untuk kepentingan apapun. Biarkan lahan ini ada untuk wilayah pertanian suku Wio” Tegas Manu Ikinia dalam pernyataan sikap yang diserahkan ke DPRD Jayawijaya.
“Perbatasan Wouma dan Walesi adalah lahan ekonomi produktif bagi suku Wio, Walesi maupun suku kerabat yaitu suku Lanny, Mee dan Suku Yali” Kata Manu.
Manu Ikinia menambahakan, jika pemerintah mengalihfungsikan lahan perkebunan masyarakat Wouma dan Walesi menjadi kantor gubernur, maka pemerintah juga harus menjawab pertanyaan di mana dan bagaimana masyarakat setempat hidup?
“Satu pertanyaan seperti ini, pemerintah provinsi Papua Pegunungan setelah menempatkan pembangunan kantor, terus kami nanti diarahkan kemana? Ini jadi pertanyaan utama kita,” tanya Ikinia.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*