Wamena, nokenwene.com – Lima suku di wilayah adat Walesi yang setuju terhadap rencana penempatan lokasi kantor Gubernur Papua Pegunungan di Wilayah itu menyatakan, lokasi seluas 108,9 hektar itu sudah sah dan resmi untuk pembangunan kantor Gubernur.
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan yang dilakukan bersama perwakilan dari lima kepala suku wilayah adat Walesi, bertempat di kantor distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya sabtu (10/06/2023).
Adapun lima kepala suke dalam pertemuan itu adalah, Suku Yelipele, Yelipele -Elopere, Suku Lanni -Matuan, Lanni -Wetapo dan AssoYelipele serta sejumlah tokoh masyarakat, pemuda dan tokoh gereja setempat.
Pertemuan dipimpin langsung ketua tim peduli pembangunan wilayah adat Walesi, Ismail Wetapo. Ismail mengatakan sesuai kesepakatan dan dari hasil koordinasi dengan Wamendagri dan berbagai pihak lain termasuk Pemprov, pihaknya menerima wilayah itu untuk dibangun kantor Gubernur.
“Pembangunanan kantor gubenur telah diterima secara resmi dan pembangunan harus segera dijalankan,” kata Ismail.
Dikatakan lahan 108, 8 hektar itu sepenuhnya telah diputuskan akan digunakan sebagai pusat pembangunan sarana pemerintahan Provinsi Papua Pegunungan.
“Maka kami menyatakan sikap dengan tegas dan secara resmi bahwa, telah menerima lokasi pembangunan kantor gubernur Provinsi Papua Pegunungan itu di wilayah tanah adat Welesi hal itu benar dan sudah sah,” katanya,
Pihaknya menegaskan, ini adalah pertemuan terakhir. Dengan demikian sudah tidak ada pertemuan lagi untuk bahas lokasi kantor gubernur. Keputusan itu tidak bisa diganggu gugat lagi oleh siapapun .
“Kami tegaskan ada isu -isu yang sedang berkembang ke publik bahwa lokasi pembagunan kantor gubernur akan dipindahkan ke wilayah Wouma dan Maima, itu tidak benar,” katanya.
Pihaknya menunggu Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin untuk melakukan peletakan pertama pembangunan kantoe Gubernur Papua Pegunungan di wilayah adat Welesi(*).
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*