Dekai, nokenwene.com – Harga beras melonjak naik di Wamena-Papua Pegunungan dalam beberapa waktu ini.
Salah seorang pedagang di Wamena, Emina Kaningga mengatakan saat ini harga beras memang sedang naik.
“Beras semakin mahal, dulu harga beras Rp18ribu/kg; sekarang meningkat menjadi Rp24ribu hingga Rp26ribu/kg. Sementara beras bersih di Wamena dijual dengan harga Rp27ribu/kg,” ungkap Kaningga saat ditemui di Wamena belum lama ini.
Emina Kaningga menambahkan dirinya kecewa dengan adanya pembentukan provinsi Papua Pegunungan yang ternyata tidak membuat perekonomian semakin baik.
“Di sini sudah jadi provinsi, seharusnya harga beras, minyak, garam, vetsin, sabun dll turun, ternyata tambah naik. Kami ibu-ibu di pasar sulit untuk mendapatkan uang, karena kami punya jualan, kadang laku kadang tidak. Walaupun ada orang beli, kami hanya dapat uang sekitar Rp20ribi sampai dengan Rp50ribu saja,” ujar Kaningga.
Menurutnya, kondisi ekonomi di Wamena saat ini sangat sulit. Berbagai dana bantuan dari pemerintah seperti dana desa, ungkapnya, hanya berputar di kalangan para pebisnis karena harga barang di pertokoan yang sangat mahal.
“Dana Desa dan berbagai bantuan lainnya habis di belanja barang di toko-toko karena harganya sangat mahal. Sehingga uang hanya berputar di pedagang besar seperti itu,” tambahnya.
Dirinya berharap pemerintah baik pemerintah Provinsi Papua Pegunungan maupun Pemkab Jayawijaya agar segera turun tangan mengatasi masalah tersebut.
“Pemerintah harus lihat kondisi masyarakat dan atur harga barang kebutuhan pokok seperti beras sehingga tidak menyulitkan masyarakat,” harap Kaningga.
Pantauan nokenwene.com, beras saat ini sudah menyingkirkan sumber pangan asli masyarakat di wilayah Pegunungan Papua. Baik masyarakat pendatang maupun masyarakat asli setempat lebih memilih mengonsumsi nasi daripada ubi-ubian.(*)
Pewrta: Jeckho Yoal / Jurnalis Warga Noken*