Wamena, nokenwene.com – Kelompok Tani Waluok Kampung Helaluwa melakukan penanaman kedelei perdana di Distrik Asolokobal kabupaten Jayawijaya. Mendukung usaha warga tersebut, Kepala Dinas Pertanian Jayawijaya hadir dalam acara penanaman kedelei pada lahan seluas kurang lebih ½ hektar.
Kepala Dinas Pertanian Jayawijaya Hendri Tetelepta langsung memimpin penanaman kedelei perdana itu bersama Ketua kelompok tani Waluok, Danny Wuka serta anggota kelompok tani Waluok di Kampung Helaluwa, Selasa (16/08/2022).
Pada kesempatan tersebut, Tetelepta mengatakan, secara Nasional kedelai masuk dalam komoditi Nasional seperti padi dan jagung.
Meski menjadi komoditi Nasional, ungkap Tetelepta, hal tersebut tidak boleh mengabaikan komoditi lokal. Menurutnya, dalam pengembangan komoditi Nasional harus sejalan dengan pengembangan komoditi lokal utama yang menjadi kearifan lokal di daerah tersebut.
“Sampai hari ini kita sudah mengembangkan (kedelei) itu di lima lokasi. Ini merupakan lokasi ke lima, di Waluok kampung Helaluwa” Kata Hendri Tetelepta di Asolokobal.
Pengembangan Kedelei Cenderung Mandek
Dari beberapa lokasi di Jayawijaya itu, Kepala Dinas Pertanian mengakui, pengembangannya tidak berkelanjutan. Rata-rata petani, jelas Tetelepta, setelah panen tidak menyisihkan bibit untuk penanaman selanjutnya.
“Ada kecenderungan itu setelah panen semua dijual. Mungkin karena pangsa pasar kedelai ini cukup bagus, harganya bagus jadi petani tidak menyisihkan (bibit) untuk penanaman berikut,” ucapnya.
Tetelepta mengakui, pemasaran kedelai di Jayawijaya cukup menjanjikan. Komoditi ini dibutuhkan oleh industri tahu dan tempe terutama yang ada di Wamena. Selama ini industri tahu dan tempe mendatangkan kedelei dari luar Wamena.
“Jadi harapan saya ke depan kita tidak mau kedelai ini setelah panen terus stop. Kita mau itu kalo bisa macam hari ini satu hektar, ke depan dia bisa bertambah dua tiga hektar. Dan pengembangan komoditi tidak boleh stop. Kalo mereka panen harus ada bibit untuk tanam lagi,” harap Tetelepta.

Pada kesempatan yang sama, Danny Wuka, ketua kelompok tani Waluok Kampung Helaluwa mengatakan, kelompok tani Waluok ingin mencoba menanam kedelai. Menurutnya kedelei menjadi salah satu komoditi pertanian untuk pengembangan ekonomi masyarakat.
“Sesuai dengan nama kelompok tani Waluok, artinya ingin mencoba, kami ingin mencoba komoditi kedelai dengan mengajak masyarakat di Helaluwa,” kata Wuka
Wuka juga berharap, bila penanaman perdana itu berdampak bagi ekonomi kelompok Waluok, pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan komoditi kedelei.
“Ini baru awal jadi kalo ada hasil baik kami akan lebih mengembangkan lagi” Ucap Danny Wuka sembari mengatakan lahan perdana yang di buka sebanyak 52 bedeng.
Sosialisasi Budidaya Kedelei bagi Kelompok Waluok
Untuk menjamin keberlanjutan usaha pertanian kedelei pada kelompok Waluok tersebut, dalam kunjungan kerja itu, dinas pertanian membuat sosialisasi. Sosialisasi di kampung Helaluwa ini secara khusus membahas tentang tata cara budidaya kedelei.
Pada kesempatan yang sama, Dinas pertanian Jayawijaya menyerahkan bantuan sejumlah peralatan kerja berupa sekop, parang dan linggis kepada kelompok tani Waluok.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post