Wamena, nokenwene.com – Orang Asli Papua (OAP) tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Karena itu, jangan pernah memaksakan OAP untuk merasa menjadi bagian bangsa Indonesia.
Namene Elopere, juru bicara Petisi Rakyat Papua (PRP) wilayah Lapago menyampaikan hal itu kepada nokenwene.com melalui pesan Whatsapp.
Menurutnya, dalam sejarah perjuangan kemerdekan Republik Indonesia (RI), tidak ada satupun orang Papua yang ikut berjuang.
“Karena itu, mahluk yang bernafas maupun yang tidak bernafas yang mendiami teritori West Papua tidak bisa dipaksakan untuk menjadi Indonesia,” ungkap Elopere, Selasa (16/08/2022)
Mengutip Presiden pertama RI, Ir. Soekarno terkait wilayah Indonesia, Namene Elopere menyatakan, sudah jelas wilayah West Papua tidak masuk dalam wilayah kemerdekaan Indonesia.
“Wilayah Kemerdekaan Indonesia dari Sabang sampai Amboina, untuk Irian Barat [Papua] akan dipikirkan setelah 25 tahun kemudian. itulah pernyataan Ir. Soekarno,” katanya.
Pernyataan Presiden pertama RI, Ir. Soekarno itu semakin menyadarkan OAP ntuk bangkit memperjuangkan nasib kemerdekaan Papua secara politik untuk lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Orang Papua benar – benar telah memahami bahwa satu batang hidung orang Papua, tidak pernah terlibat dalam proses perjuangan Kemerdekaan Indonesia”, ujar Elopere.
Namene menegaskan dalam peristiwa Sumpah Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 orang Papua tidak pernah ikut dalam proses tersebut.
Selanjutnya, saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sama sekali tidak ada satu orang Papua yang ikut menyaksikan.
“Frans Kaisiepo, Marten Indei, dan Silas Papare bukan ikut memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Itu merupakan upaya pendekatan Indonesia untuk memasukan wilayah West Papua ke dalam bingkai NKRI,” tegas Namene.
Dengan demikian, kata Elopere semua proses yang terjadi adalah pelanggaran Indonesia mulai dari New York agreement (15 Agustus) untuk menguasai Papua.
OAP Peringati Hari Rasisme Bangsa Papua
Secara terpisah, Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat, Ones Suhuniap, menghimbau kepada seluruh rakyat West Papua dari Sorong sampai Merauke untuk memperingati hari rasisme pada tanggal 16 Agustus setiap tahun.
“Tanggal 16 agustus adalah bulan rasisme terhadap Bangsa Papua. Dan bangsa Papua harus memperingatinya,” tegas Suhuniap.
Rakyat Papua hendaknya terus memperingati Hari Rasisme itu setiap tanggal 16 Agustus. Itu adalah peringatan atas salah satu peristiwa keji terhadap bangsa Papua pada 16 Agustus 2019 lalu.
Pewarta: Osi / Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post