Wamena, nokenwene. com – Menindak lanjuti Surat edaran Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), Kepalah Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Dr. Willy E Mambieuw, menyatakan untuk mendiagnosa Covid -19 cukup menggunakan Swab Antigen.
Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Dr. Willy E Mambieuw kepada media di Wamena senin, 13/3/2022.
“Kita sudah dapat surat edaran dari kementerian kesehatan, sehingga dalam mendiagnosa Covid -19 kita hanya cukup menggunakan swab antigen, dan tidak perlu langsung melakukan pemeriksaan PCR kepada pasien yang dicurigai,”ungkap Kadis Jayawijaya
Oleh karena itu kata dia, Dinas Kesehatan memastikan jika saat ini untuk melakukan diagnosa terhadap penyebaran Covid -19, tidak perlu langsung melakukan Polymerase Chain Reacktion (PCR),namun cukup menggunakan Swab Antigen saja.
” Jadi, kalau positif sudah bisa dimasukan dalam data yang ada, namun dalam penanganannya tetap akan dilakukan PCR”, tegasnya
Ia menyatakan dalam pemeriksaan Swab antigen itu apabila pasien yang dicurigai positif, maka data dari pasien tersebut bisa langsung di input , namun untuk memastikan lagi dan dalam perawatan maka tentunya tetap dlakukan pemeriksaan PCR bagi pasien untuk memastikan kadar virus Covid -19 dalam tubuhnya.
“Hasil swab antigen saja sudah bisa digunakan untuk mendiagnosa pasien Covid -19 dan itu sudah bisa masuk dalam data di daerah, kami juga sudah menerapkan peraturan itu baik di RSUD wamena maupun di Klinik -klinik yang ada,”kata Dokter Specialis Bedah RSUD Wamena itu.
Kata Dr. Willy, pemeriksaan Wab Antigen apabila telah menunjukkan Positif maka 90 Persen dalam pemeriksaan PCR juga akan positif, sehingga aturan ini juga dilakukan untuk menghemat Catrige penggunaan PCR dan juga pemeriksaan lebih cepat dan akurat.
“Biasanya kalau Antigen sudah positif maka hasil PCR juga positif, kecil kemungkinan mendapat hasil yang berbeda dari pemeriksaan antigen dan PCR,”katanya
Ia memastikan jika,dengan banyaknya pasien dan kontaknya masing -masing , tidak mungkin semua menggunakan PCR, sehingga pemeriksaan antigen saja sudah bisa dipastikan hasil apakah yang bersangkutan itu positif atau negatif.
“Kalau pasien banyak dan juga memiliki Kontak dengan orang lain yang jumlahnya juga banyak, tidak mungkin semua harus melalui mekanisme pemeriksaan PCR, ketersediaan Catrige juga sangat terbatas, sehingga solusinya untuk pemeriksaan adalah Swab antigen,”bebernya.
Ia menambahkan penggunaan PCR saat ini untuk melakukan pemeriksaan bagi pasien yang sudah positif saja dan dalam masa perawatan, dimana setiap 10 hari pihaknya akan melakukan pemeriksaan rutin kepada pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah maupun yang harus dirawat di RSUD Wamena.
“Jadi setiap 10 hari itu kita lakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi kesehatan dari pasien, kalau dalam pemeriksaan itu kadar virusnya sudah turun melalui pemeriksaan PCR maka sudah dapat dipastikan sembuh,”tutupnya.
Pewarta: Osil/ Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post