Sentani, nokenwene.com – Sehari menjelang ceremonial pembukaan PON XX Papua 2021, penjual pernak pernik mulai ramai di areal sekitar stadion Lukas Enembe (LE), kampung harapan Sentani, Kabupaten Jayapura Papua.
Pantauan Noken Wene di lapangan, jumat (01/10/2021) sore, para penjual suvenir ini ada yang dibuatkan tenda penjualan oleh pemerintah setempat tapi ada juga yang buat sendiri, bahkan saat pantuan ini dilakukan beberapa warga hendak membuat stand penjualan mereka.
“Kita ini baru tanggal 29 masuk jualan di sini, tempat pemda yang buatkan untuk mama-mama Papua jual hasilkerajinan tangannya jadi kita julan di Sini, noken gelang dan macam-macam, ada kulit kayu juga” Kata Teresia Ohee, mama penjual sovenir hasil kerajinan tangan di areal stadiun LE.
Mama Teresia Ohee dan beberapa mama Papua lainnya, mulai menjual berbagai macam suvenir hasil kerajinan tangan mereka seperti noken, ukiran, gantungan kunci, tas, dompet, topi, kulit kayu dan lainnya.
Mama Ohee mengakui sejak beberapa hari belakangan ini wilayah sekitar stadion LE mulai ramai dengan para penjual pernak-pernik, tapi juga mengunjung yang datang. Hanya saja kata dia belum banyak yang mau membeli jualannya.
“Kalau ramai ini baru 3 hari mulai ramai ini, termasuk hari ini lebih ramai lagi orang-orang yang datang tapi kalo mau bilang pembeli masih sepi, saya belum tahu beberapa hari kedepan tapi sementara pembelinya masih sepi sekali” Ungkap Mama Ohee.
Selpina Kogoya, mama Papua lainnya baru menjajakan suviner buatan tangannya sejak kamis (30/09/2021), di tenda yang Ia buat sendiri. Di sana mama Sepina menjual noken, bulu ayam, gelang dan beberapa pernak-pernik hasi kerajinan tangan.
“Tempat ini ramai jadi saya baru masuk kemrin, kita buat tempat jual sendiri. dua hari jualan ini, orang banyak yang datang tanya tapi hanya tanya-tanya saja, yang beli kurang” kata Mama Selpina, sembari mengatakan tempat penjualannya itu ia buat sendiri.
Untuk itu, mama Selpina Kogoya Maupun Teresia Ohee berharap, hendaknya pemerintah bisa memperhatikan keluhan tentang sipinya pembeli hasil kerajingan tangan tersebut, terutama selama perhelatan PON Papua berlangsung.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken.
Discussion about this post