Catatan Redaksi:
Sejak munculnya virus corona atau Covid-19, berbagai informasi beredar di tengah masyarakat. Dari sekian banyak informasi tentang Covid-19, beberapa isu penting tentangnya kini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Papua. Tidak sedikit informasi yang beredar luas dan dikonsumsi rakyat Papua adalah informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Namun peredaran informasi hoax tentang Covid-19 itu justeru cukup banyak dipercayai masyarakat.
Dalam konteks Papua, isu penting terkait Covid-19 saat ini salah satunya adalah tentang vaksinasi. Serial tulisan Fonataba Guntur ini berupaya menjelaskan tentang apa itu vaksin dan mengapa vaksinasi itu perlu.
Oleh: Fonataba Guntur*
Virus Corona telah dan sedang menjadi momok yang menakutkan bagi manusia di berbagai belahan bumi. Sejak kemunculannya akhir 2019 lalu di Wuhan, virus ini telah menyebar hingga ke berbagai belahan dunia termasuk di Papua. Jutaan orang pun telah terinfeksi virus ini. Ada yang akhirnya sembuh, namun tidak sedikit yang meninggal dunia.
Di tanah Papua, angka kematian akibat Covid-19 ini pun mulai menakutkan kita semua. Dengan kondisi topografi berbukit-bukit, akses transportasi rendah hingga ketersediaan layanan kesehatan yang masih rendah semakin membuat keberadaan COVID-19 ini sebagai ancaman berbahaya bagi rakyat Papua.
Belum lagi situasi politik Papua yang terus memanas, membuat pelayanan kesehatan pun seringkali dicurigai sebagai salah satu cara genosida. Kalimat-kalimat negatif terhadap layanan kesehatan seperti “masuk rumah sakit bukan untuk sembuh tetapi untuk meninggal” sudah sering kita dengar. Ada keraguan, ketidakpercayaan dan ketakutan dalam masyarakat terhadap layanan pemerintah. Tulisan ini tidak bermaksud membahas tentang sengkarut persoalan politik itu. Tulisan ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan yang seringkali muncul di tengah masyarakat tentang COVID-19 dan vaksinasi yang sedang gencar dilakukan.
Apa itu sistem imunitas atau kekebalan tubuh manusia?
Sebelum kita berbicara jauh mengenai vaksinasi, alangkah baiknya kita mengenal apa itu sistem imun/kekebalan.
Sistem imun atau sistem kekebalan pada tubuh manusia berbicara tentang sistem yang mengatur proses pertahanan tubuh terhadap senyawa makromolekuler atau organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing tersebut dapat berupa virus, bakteri, protozoa, atau parasit lainnya. Selain itu tubuh manusia juga menghasilkan respon imun terhadap protein tertentu yang terdapat di dalam tubuh sendiri yang disebut ‘autoimunitas’ dengan kata lain tubuh menyerang diri sendiri tetapi juga terhadap keberadaan sel yang tidak dikehendaki misalnya sel tumor. Boleh dikatakan sistem kekebalan tubuh manusia adalah Tentara dan Polisi yang memberi perlindungan pada tubuh manusia terhadap invasi zat-zat asing atau ke dalam tubuh.
Sistem imun kita terdiri dari dari dua komponen utama, yaitu sistem imun non spesifik dan sistem imun spesifik.
Lini pertahanan pertama tubuh manusia terhadap masuknya mikroorganisme adalah sistem imun non spesifik atau alamiah atau innate yang terdiri dari jaringan tubuh antara lain kulit, pergerakan instestinal dan silia yang terdapat pada saluran pernafasan.
Permukaan tubuh ataupun rongga-rongga tubuh yang berhubungan dengan lingkungan luar berfungsi sebagai sawar atau pelindung pertama untuk menghalangi masuknya mikroorgansime dan zat asing yang tidak diinginkan oleh tubuh. Pada air mata, liur, dan sekret hidung memiliki senyawa kimia yang mampu menghancurkan dinding sel bakteri dan merusak membran sel bakteri.
Pertahanan saluran pernafasan adalah bulu hidung yang dapat menyaring partikel ukuran besar, mekanisme refleks batuk dan bersin, masing-masing mampu mengeluarkan iritan dari trakea dan hidung. Cairan lambung yang terdiri dari asam klorida, enzim dan lendir bersifat asam dapat merusak sebagian besar bakteri. Cairan vagina juga bersifat asam sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Demikian juga darah mengandung zat yang bersifat sebagai antimikrobial.
Sementara itu pada tubuh kita pun, terdapat bakteri yang sejak evolusi manusia ribuan tahun lalu telah ada dalam tubuh manusia dan fungsinya bukan merusak tubuh. Bakteri-bakteri ini disebut flora normal. Sebagai contoh misalnya bakteri Escherichia coli dalam saluran pencernaan dapat memproduksi bakteriotoksin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang merusak tubuh seperi Salmonella dan Shigella.
Adapula beberapa sistem dan sel alami yang bekerja membantu sistem pertahanan antara lain sistem komplemen, sistem koagulasi, laktoferin dan transferin, interferon, lizosim, interleukin-1. Sel pelindung terhadap infeksi adalah neutrofil, basofil, eosinofil, makrofag, monosit, Natural killer. Sel-sel ini terbentuk di sum-sum tulang.
Lini pertahanan kedua tubuh manusia dari invasi mikroorganisme adalah sistem imun spesifik atau didapat atau adaptive. Sistem imun spesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang dapat mengenali suatu substansi asing yang masuk ke dalam tubuh dan dapat memacu perkembangan respon imun yang spesifik terhadap substansi asing. Substansi yang dapat merangsang terjadinya responl imun spesifik disebut antigen. Sementara respon tubuh terhadap masuknya antigen tersebut adalah dengan pembentukan antibodi.
Antibodi adalah suatu protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B sebagai respon terhadap adanya antigen. Antibodi bersifat spesifik terhadap jenis tertentu dari antigen. Ribuan jenis antigen yang masuk ke dalam tubuh kita akan merangsang pembentukan ribuan jenis antibodi yang spesifik terhadap antigen tersebut. Pada lini pertahanan kedua inilah vaksinasi berperan sebagai imunisasi buatan aktif, sementara plasma konvalensi (suntikan antibodi dari orang yang telah kebal virus/penyintas COVID19) adalah imunisasi pasif buatan.
*(Penulis adalah mahasiswa klinik Fakultas Kedokteran Uncen)
Discussion about this post