Wamena, nokenwene.com – Data penerima bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari APBN di Kabupaten Jayawijaya tidak valid, salah satuh penyebabnya akibat jaringan internet yang buruk sehingga data terbaru yang dihimpun tidak bisa dikirim ke kementerian sosial RI, terpaksa data lama yang akan di gunakan.
“saya heran cara kerja orang dinas ini seperti apa, masa orang suda meninggal sejak saya masih kecil usia 12 tahun tapi namanya masih tercatat di Dukcapil Jayawijaya, dan data itu yang dinas sosial suruh kita pakai untuk bantuan BLT dan BST. Bayangkan saja saya sekarang suda 34 tahun, data suda terlalu lama masih tercatat, ini kacau sekeli, semua kampung sama begitu” ujar seorang operator aplikasi SIKS_NG dari salah satu kampung di Wamena dalam sebuah kesempatan.
Menanggapi hal itu, PLT Kepala Dinas Sosial Jayawijaya, Yan Pit Marani, SE, mengakui data penerima BLT 2020 ini memang belum diperbaharui karena terkendalah dengan jaringan internet di Wamena saat data terbaru di input.
“data yang sekarang muncul ini memang belum diperbaharui, ini baru tahun kemarin mulai operator kampung bersama dengan TKSK mereka mulai pembenahan namun kendalanya karena jaringan (internet) tapi ini terus ada perbaikan” ungkap Yan Piter Marani dalam dialog Interaktif RRI Wamena kerja sama Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) sabtu, 13/062020.
Dikatakan, data penerima BLT yang ada saat ini berasal dari Kementerian Sosial RI dan itu diakui merupakan data lama, akan tetapi pihaknya pun tidak punya kewenangan untuk merubah.
“jadi data yang ada sekarang memang suda tentu dari kementerian jadi kami tidak bisa tambah atau kurang dari data ini” ujarnya.
Senada juga disampaikan Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jayawijaya, Tommy Itlay, bahwa data yang terhimpun tidak bisa diupdate oleh kementerian sosial karena terbentur waktu yang singkat dan jaringan internet yang tidak mendukung.
“pendataan ini memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan namun dari kementerian dalam waktu yang singkat sehingga data yang kami kumpul dari setiap kampung itu tidak terimput ke pusat, karena dari kementerian waktunya hanya dua hari diminta sementara jaringan buruk sehingga data lama yang dipakai sekarang ini” ujar Tommy Itlay.
Dialog Interaktif dengan topik Sinkronisasi data dan mekanisme penyaluran BLT di Jayawijaya itu terselenggara atas kerja sama RRI Wamena dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara dengan mengahdirkan narasumber dari Dinas Sosial Jayawijaya, TKSK dan PT. Pos Indonesia sebagai penyalur BLT. Sebagian besar respon pendengar baik melalui telepon dan watsap yang bergabung dalam dialog itu menanyakan data penerima yang tidak sesuai kondisi rill di lapangan.
Pewarta: Osi Lokobal / Jurnalis Warga Noken Wamena