Wamena, nokenwene.com – penerimaan peserta didik baru (PPDB) di satuan pendidikan di Kabupaten Jayawijaya dilakukan secara luring (luar jaringan) atau ofline dan sistem kupon dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kebijakan ini mengingat jaringan internet yang tidak mendukung, sehingga tidak bisa menerapkan anjurang Kemendikubud RI tentang PSDB secara daring atau online.
“situasi dan kondisi yang dialami oleh kita di Kabupaten Jayawijaya ini memang persoalan jaringan internet yang terhambat, kami di SMP negeri tiga Wamena sistem yang kami lakukan adalah luring atau luar jaringan (ofline)” Ujar Ansgar Blasius Biru, S.Pd, M.Pd, Kepala SMP Negeri 3 Wamena, dalam dialog RRI Wamena kerja sama Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), kamis 11/06/2020.
SMP Negeri 3 adalah salah satu sekolah yang terletak di ring dua atau di luar kota. Menurut kepala sekolah, salah satu upaya untuk menghindari kontak langsung adalah, pihanya berkoordinasi dengan kepala SD di ring II dan III untuk melakukan pendaftaran secara kolektif dengan mengajukan daftar nama peserta didik SD yang akan masuk SMP.
“namun terkendala juga bahwa tidak semua (sekolah dasar) juga yang proaktif untuk mengikuti permintaan kami, maka kami juga tetap laksanakan PPDB seperti biasa, jadi siswa harus datang ke sekolah dengan mengikuti protokol kesehatan” Ujarnya.
Demikian juga penerimaan siswa baru di tingkat SMA di Wamena dilakukan secara ofline. Kepala SMA Negeri 1 Wamena, Yosep Wibisono, S.Pd, M.Pd, mengatakan penerimaan di sekolahnya mengacu pada 3 landasan hukum yaitu permendikbud Nomor 44 tahun 2019, Juknis kepala Dinas PPAD dan penerapan protokol kesehatan.
“apalagi kita sama-sama tahu bahwa di Wamena ini jaringannya seperti apa, kita tidak perlu jelaskan karena ini suda keluhan orang dari tahun ke tahun, kita ini semua hanya beramal soal paket data tapi tidak perna dapatkan pelayanan yang maksimal. Kami suda lakukan diskusi di sekolah untuk daftar onlaine tapi ini tidak mendukung” Ujar Yosep Wibisono.
Oleh karena itu kata Yosep, penerimaan terpaksa dilakukan secara ofline dengan protokol kesehatan secara ketat dan penerapan sistem kupon setiap hari pendaftaran.
“mulai hari ini (11 juni 2020) kita buka pendaftaran. Begitu ketat, orang tua tidak bisa mengantar sampai ke dalam jadi cukup di depan, dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Jadi hari ini kita batasi tiga ratus (pendaftar) dengan cara pengambilan kupon, besok kami bukan lagi tiga ratus kupon” Ujar Yosep.
Penerimaan siswa baru dengan sistem kupon ini dalam rangka menerapkan social distancing dan fisical distancing agar tidak terjadi kerumunan para calon siswa.
“jadi di depan gerbang teman-teman sudah menjaga dengan alat pengukur suhu tubu batasi tiga ratus dengan cara pengambilan kupon” ujar Yosep Wibisono dalam dialog interaktif RRI Wamena bertajuk penerimaan siswa baru dan proses belajar-mengajar dalam situasi new normal.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena
Discussion about this post