
Untuk mengoptimalisasi penggunaan dana desa, Panitia Bursa Inovasi Desa yang dibentuk oleh Tim Inovasi kabupaten Mamberamo Tengah mengadakan bursa inovasi. Bursa Inovasi ini diadakan untuk menawarkan program-program yang bisa dilaksanakan di desa-desa di Mamberamo Tengah sesuai dengan potensi dan kebutuhan di setiap kampung.
Program Inovasi Desa ini merupakan program pemerintah Pusat yang sejalan dengan program pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD). Program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu di Indonesia namun di Papua baru akan dimulai pada tahun 2018. difokuskan pada pengembangan potensi ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia serta infrastuktur desa, program inovasi desa ini diharapkan bisa mendorong semakin optimalnya penggunaan dana desa demi kesejahteraan masyarakat kampung.
Saat membuka kegiatan Bursa Inovasi ini, Bupati Mamberamo Tengah yang diwakili Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat Kampung, Efendi Yikwa SE. MSi mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah mendorong agar para kepala kampung dapat mengambil manfaat dan mereplikasi kegiatan yang ditawarkan dalam bursa Inovasi desa ini sebagai bentuk optimalisasi pembangunan kampung yang lebih inovatif.
“Program Inovasi Desa (PID) hadir sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan Dana Desa (DD) dengan memberikan rujukan inovasi pembangunan desa dalam pengembangan potensi ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan Sumber Daya Manusia, Serta Infrastruktur Desa”, ungkap Efendi Yikwa Sabtu (15/12/2018).
Pemerintah kabupaten Mamberamo Tengah sendiri menyadari bahwa penggunaan dana desa selama ini belumlah optimal. Hal ini terkait dengan kapasitas desa dalam menyelenggarakan pembangunan dalam perspektif Desa Membangun.
“Keterbatasan itu tampak dalam kualitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemanfaatan kegiatan pembangunan Desa. Selama ini penggunaan dana desa kurang optimal dan kurang memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Karena itu, pemerintah Daerah Kabupaten Mamberamo Tengah mendukung program Inovasi Desa ini”,tambah Yikwa.

Sementara itu, Tanaga Ahli P3MD Mamberamo Tengah, Karlo J. Aer mengungkapkan bahwa
Bursa inovasi desa ini diadakan sebagai tawaran bagi para kepala kampung agar dana desa tidak hanya digunakan untuk bidang infrastruktur tetapi juga untuk pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan potensi ekonomi lokal dan kewirausahaan. Tujuannya agar program P3MD ini bisa lebih optimal demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung.
“Pemerintah Pusat melihat bahwa perlu mengoptimalkan pembangunan yang berusumber dari Dana Desa sehingga pemerintah mengeluarkan program Inovasi Desa. Program ini tidak bertentangan dengan P3MD tetapi sejalan bahkan mendorong P3MD untuk lebih optimal”, ungkap Karlo J. Aer.
Panitia Bursa Inovasi menawarkan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan sebagai bentuk inovasi desa. Untuk bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia ada tawaran kegiatan integrasi Posyandu dan Paud, Kebun Gizi Mandiri dan Pembuatan pakan babi.
Sementara itu, untuk bidang Kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal ditawarkan kegiatan pengelolaan potensi lokal yang ada di kabupaten Mamberamo Tengah seperti pengelolaan Pisang, Nanas atau kacang Tanah, dan bahan makanan tambahan untuk bayi dengan memanfaatkan produk-produk lokal. Sedangkan untuk bidang infrastruktur, panitia menawarkan pembangunan MCK, Air Bersih dan Pipanisasi, Listrik Tenaga Hidro serta Sarana Olah Raga.

Untuk semua tawaran tersebut, panitia telah menyediakan tim Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) yang siap mendampingi para kepala kampung dalam menjalankan programnya. Para Tenaga Ahli Kabupaten Mamberamo Tengah yang memfasilitasi kegiatan ini berharap dengan tersedianya P2KTD tersebut, program Dana Desa bisa dimanfaatkan secara optimal demi meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mamberamo Tengah, Helda Wali, saat menjelaskan tawaran kegiatan Dinas Kesehatan kepada para kepala kampung mengungkapkan bahwa pembangunan sumber daya manusia sangatlah penting dan membutuhkan waktu yang sangat lama dan berkelanjutan.
“Pembangunan infrastruktur itu penting tetapi semua itu hanya bermanfaat kalau manusianya sehat dan masa depan anak-anak terjamin. Saat ini Papua sedang menghadapi ancaman Stunting (pendek) karena kekurangan gizi pada anak-anak dan perubahan pola hidup. Saat ini masyarakat sudah mulai makan makanan instan dan malah meninggalkan pangan lokal yang sangat berlimpah. Karena itu, kami menawarkan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui kegiatan Kebun Gizi Mandiri dan kegiatan Integrasi Posyandu dan Paud”, jelas Helda kepada para kepala kampung dan aparat kampung.
Dalam kegiatan Bursa Inovasi ini, para kepala kampung bersama bamuskam dan aparatnya mendatangi tiga meja Bursa Inovasi yang disediakan panitia untuk mendengar tawaran dan penjelasan kegiatan yang bisa diterapkan di kampung. Setelah mendatangi ketiga meja tersebut, para kepala kampung mendatangi meja rembuk untuk mendiskusikan bersama para pendamping desa tentang tawaran apa yang ingin diterapkan di kampung. Hasil diskusi dengan memperhatikan potensi kampung serta anggarannya, para kepala kampung lalu menuju ke meja konsultasi P2KTD untuk menyampaikan keputusan kegiatan yang hendak dilaksanakan di kampungnya.
Dari 59 kampung di kabupaten Mamberamo Tengah, ada 28 kepala kampung bersama Bamuskam dan aparat kampung yang menghadiri Bursa Inovasi Desa tersebut. Selain kepala Dinas PMK, hadir juga utusan dari Dinas Kesehatan, Perindagkop, Inspektorat dan Dinas Pendidikan dan pengajaran.
Discussion about this post