Rabu, Februari 1, 2023
NokenWene
No Result
View All Result
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Kopi Wamena

Plastik

in Kopi Wamena
Reading Time: 4 mins read
0
Plastik

Ilustrasi pembalakan hutan (Foto: Istimewa)

Share on WAShare on FB
Ilustrasi pembalakan hutan (Foto: Istimewa)

 

 

Pohon plastik menjadi heboh baru-baru ini. Beberapa pihak menganggap ini hal remeh temeh dibandingkan persoalan lain nan besar di Indonesia. Namun karena pohon plastic tersebut ditanam di Jakarta, maka ia pun menjadi bahan pembicaraan dan ramai diberitakan media-media di Indonesia dibandingkan manusia Papua yang terus kehilangan nyawanya karena kekerasan Negara atau ketiadaan petugas kesehatan atau pelayanan kesehatan di kampung-kampung.

RelatedPosts

Petani Muda Dengan Cita-cita Usaha Kedai Kopi Keliling di Wamena

Pahlawan

ASN

 

Pohon plastik tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 8 M namun dianggap hanya menghabiskan anggaran dan minim manfaat malah mencaplok sebagian hak pejalan kaki. Anggaran Negara pun banyak dihabiskan untuk menggaji oknum-oknum alat Negara yang melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM. Demikian pun miliaran rupiah setiap tahunnya habis untuk menggaji para petugas kesehatan yang tidak menjalankan tugasnya dengan alasan tempat tugasnya sulit diakses. Namun karena pohon plastik tersebut ditanam di Jakarta, maka seluruh energi Negara ini diarahkan ke persoalan pohon plastik tersebut. Sedikit sekali yang peduli terhadap kemanusiaan rakyat Papua yang terus dilanggar.

 

Tentang pohon, Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan mengeluarkan data deforestasi di Indonesia dalam periode 2016-2017 sebesar 495.370 hektar. Angka ini sangat besar meski diungkapkan juga bahwa terjadi penurunan dibandingkan periode tahun sebelumnya. Deforestasi periode sebelumnya adalah sebesar 630.000 hektar (dikutip dari mongabay.co.id).

 

Papua kini menjadi tempat perusahaan tambang dan sawit melakukan alih fungsi hutan menjadi lahat tambang dan perkebunan sawit. Selain perusahaan, Negara pun turut serta berperan dalam alih fungsi hutan dengan menjadikan jutaan hektar hutan menjadi areal persawahan di Merauke.

Sebagaimana pohon plastik yang ditanam pemerintah DKI Jakarta dipandang sebagai cara menambah keindahan Jakarta yang makin gerah akibat kehilangan pohon-pohon hidup dan polusi udara yang luar biasa, alih fungsi hutan di berbagai daerah di Indonesia pun dipandang perlu oleh pemerintah. Izinan untuk pertambangan atau sawit dilihat sebagai sumber pendapatan Negara. Sementara lahan sawah adalah cara membangun ketahanan pangan nasional.

 

Namun Negara tak peduli bahwa ada masyarakat pemilik hutan tersebut yang sejak dulu menggantungkan hidupnya pada hutan tersebut. Di Papua, hutan sagu dan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan sumber kehidupan masyarakat Papua dihacurkan. Rakyat Papua pun terpaksa mulai beralih mengkonsumsi beras. Padahal sejak dahulu kala makanan pokok masyarakat Papua adalah sagu dan ubi. Dan perubahan makanan bagi masyarakat Papua adalah ancaman tersendiri atas kelangsungan hidup masyarakat Papua itu sendiri.

 

Tak banyak orang yang peduli terhadap jutaan hektar hutan tersebut dibandingkan pohon plastik dengan anggaran Rp 8 Miliar di Jakarta. Tak banyak orang yang peduli dengan kehidupan masyarakat pemilik hak ulayat hutan yang dihancurkan tersebut. Padahal hutan adalah hidup dan mati bagi masyarakat pemilik hutan.

 

Bisa jadi, pohon plastik yang menjadi heboh tersebut adalah awal dari kepedulian masyarakat Indonesia terhadap hutan-hutan di berbagai tempat di Indonesia yang sedang dirusakkan dengan tujuan mendatangkan pendapatan bagi Negara. Sebab hutan-hutan itu adalah kehidupan bagi masyarakat pemiliknya.

 

Semoga saja masyarakat Indonesia yang ramai membicarakan pohon plastik tersebut tidak ikut menjadi seperti plastik yang bisa berubah sehingga perusakan hutan yang makin menjadi-jadi atau kekerasan hingga kealpaan petugas kesehatan yang menyebabkan hilangnya masyarakat Papua pun menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Artinya jika pohon plastik itu begitu penting untuk dibahas dan diliput media hingga berhari-hari, penghancuran hutan dan kehidupan masyarakat pemilik hutan serta pelanggaran HAM seperti yang terjadi di Papua mestinya lebih mendapat perhatian.

Tags: #KopiWamenaDeforestasiPapuaSaguSawit
SendShareTweet
Previous Post

Kelasis Kota Jayapura Menggelar KKR Yang Ke Tiga Belas

Next Post

Goyang Patola dan Ancaman Terhadap Budaya Papua

BeritaTerkait

Infografis Kasus HIV/AIDS di Papua (SKPKC Fransiskan Papua)

Mengerikan, 3.648 Orang Meninggal Karena HIV/AIDS di Papua

by Redaksi Nokenwene
14 Januari 2023
0

Kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua terus meningkat. Perlu penanganan serius dari semua pihak untuk menghentikan laju pertambahan kasus HIV/AIDS. Oleh...

Badan Pengurus GOW Yahukimo Resmi Dilantik

by Redaksi Nokenwene
14 Februari 2022
0

  Dekai,nokenwene.com---Bupati Kabupaten Yahukimo Didimus Yahuli, secara resmi melantik badan pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Yahukimo masa periode 2021-2024...

Sekolah Jadi Tempat Tinggal Brimob, Pelajar Di Yahukimo Mengeluh

by Redaksi Nokenwene
19 Januari 2022
0

  Dekai,nokenwene.com---Karena sekolahnya jadi tempat tinggal Brimob, Pelajar tiga sekolah tingkat SMA dan SMK di  Yahukimo mengeluh. Puluhan pelajar yang...

Wabub Yahukimo: ASN Segera Kembali ke Yahukimo

by Redaksi Nokenwene
17 Januari 2022
0

  Dekai,nokenwene.com---Wakil Bupati Kabupaten Yahukimo, Esau Miram memerintahkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintahan Kabupaten Yahukimo untuk segera...

Yuliana Yalak Jadi Top Score HA-JABASU Cup

by Redaksi Nokenwene
4 Desember 2021
0

  Dekai,nokenwene.com--- Yuliana Yalak dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak turnamen Himpunan Alumni se-Jawa Bali dan Sumatera (HA-JABASU) Cup tim putra...

Emas dan Perak dari Tim Hoki Lapangan Provinsi Papua

Euforia PON Mengukuhkan Kolonialisme

by Redaksi Nokenwene
16 Oktober 2021
0

Oleh Louis kabak Pelaksanaan PON XX Papua melahirkan euforia bagi sebagian rakyat Papua. Ini sebagian kecil saja karena sebagian besarnya...

Next Post
Goyang Patola dan Ancaman Terhadap Budaya Papua

Goyang Patola dan Ancaman Terhadap Budaya Papua

“Diskotik” Hiburan Malam yang Merusak Moral Generasi Papua

“Diskotik” Hiburan Malam yang Merusak Moral Generasi Papua

Pilkada

Pilkada

WKRI Dekai Berbagi Kasih di Kampung Muara

WKRI Dekai Berbagi Kasih di Kampung Muara

Seratus Persen Masyarakat Asolokobal salurkan hak suara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra

© 2022 Nokenwene

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist