Kamis, Oktober 16, 2025
NokenWene
No Result
View All Result
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Headline

Sepuluh Film Dokumenter Bersaing Jadi Yang Terbaik

in Headline
Sepuluh Film Dokumenter Bersaing Jadi Yang Terbaik
Share on WAShare on FB


Panitia Festival Film Papua II merilis Sepuluh Film Dokumenter terbaik dari Sembilan Belas Film Dokumenter yang diterima Panitia. Dalam rilis yang diterima nokenwene.com, panitia Festival Film Papua II memaparkan bahwa film-film yang diterima panitia umumnya berasal dari tanah Papua. Namun ada satu film yang berasal dari Jakarta.

Kesembilan Belas Film tersebut telah diberi penilaian oleh tiga orang Juri. Dari penilaian tim juri tersebut, 10 film akan berebutan menjadi yang terbaik dalam Festival Film Papua II di Jayapura.
“Tiga orang yang menjadi Juri adalah Zadrak Wamebu, Wensi Fatubun dan Veronika Kusumaryati. Ketiganya telah memberi penilaian atas semua film yang masuk”, ungkap Harun Rumbarar, Ketua Festival Film Papua II.

RelatedPosts

Pemkab Yahukimo Tinjau Lokasi Kebakaran Kios Warga di Dekai

DPRK Yahukimo Menindaklajuti Aspirasi Keadilan Untuk Tobias Silak

Tim Juri menilai film yang masuk dari aspek teknis dan non teknis mulai dari teknik pengambilan gambar hingga tentang kejelasan data dalam film.

“Hal-hal yang dinilai antara lain aspek teknis dan non-teknis. Aspek teknis mencakup teknis pengambilan film, kejelasan film, kejelasan suara, dan editing. Sementara aspek non-teknis antara lain cara penceritaan, alur cerita, kejelasan data, dan kekuatan isu yang diangkat”, jelas Rumbarar.

Berdasarkan hasil penilaian para juri tersebut panitia mengumumkan 10 film terbaik. Kesepuluh film tersebut berasal dari Nabire, Biak, Yahukimo, Keerom, Timika, Wamena dan Jakarta.

Kesepuluh Film tersebut adalah:
Cerita Ema karya Naomi Marasian & Yuliana Marasian (Nabire), Mamapolitan karya Indra Siagian (Jakarta), Kehidupan Pesisir karya Noak Sendinya Sada (Biak), Generasi Kayu Lapuk oleh Rizal Lani (Wamena), Isi Dalam Karung oleh Yonri Revolt (Timika), RPP (Resep Pendidikan Papua oleh Yosep Levi (Yahukimo), Dipenjara karya Straky Yalli (Timika), Maria Logo, Paud Suara Hati Ibu karya Kathrin Oester (Wamena), Tete Guru Kafudji karya Dion Kafudji (Keerom) dan Nit Meke karya Nelson Lokobal (Wamena).

 

“Festival Film Papua II akan dilaksanakan di Aula Museum Negeri Papua di Waena pada 7- 9 Agustus. Film-film yang diikutsertakan dalam FFP II ini nantinya akan discreening saat Festival. Pada hari pertama Festival akan diumumkan tiga film terbaik”, tambah Rumbarar.

Tags: Festival Film Papua IIFFP IIJayapura
SendShareTweet

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Contact
  • Depan
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Nokenwene.com – Jurnalisme Warga Noken
  • Tentang Kami

© 2022 Nokenwene