Rabu, Desember 3, 2025
NokenWene
No Result
View All Result
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Kisah Anak di Dekai, Antri BBM Dibayar Rp100 ribu

in Ekonomi, Feature, Headline
Kisah Anak di Dekai, Antri BBM Dibayar Rp100 ribu
Share on WAShare on FB

“Pemerintah jangan tidur nyenyak di kasur tetapi turun lihat masalah ini,”

 

Dekai,nokenwene.com—Kamis (04/05/2023) pagi, jalan Statistik di Paradiso Dekai sudah penuh dengan jerigen. Tepat di depan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Kaluku Mas, jerigen berjejer memanjang mengikuti badan jalan.

RelatedPosts

Asosiasi Pengusaha Parawisata Papua Pegunungan Resmi Daftar di Kesbangpol

Langkah Maju: Bapenda Yahukimo Gunakan SMART TAX

Hari masih sekitar pukul 6.30, gerbang APMS belum juga dibuka, tetapi tak terhitung lagi jumlah jerigen telah menanti dan puluhan orang pun telah berjibun di sekitar APMS.

Di antara masyarakat yang kian banyak berdatangan, ada sejumlah anak kecil yang berdiri di sekitar jerigen yang dijejer mengikuti antrian.

Beberapa jerigen diikat dengan tali rafia pada bagian pegangannya sehingga menjadi satu kesatuan. Satu ikatan berkisar antara 5 hingga 10 bahkan lebih jerigen.

“Itu satu orang punya,” ungkap Prince Wanimbo yang juga datang dari pagi untuk ikut mengantri.

Sulitnya mendapatkan BBM jenis Pertalite sebulan terakhir memaksanya untuk rela menantang panas matahari untuk mendapatkan BBM Subsidi.

“Saya antri untuk kebutuhan motor,” tambahnya lagi.

Namun melihat banyaknya jerigen dalam satu ikatan membuatnya geram.

“Ini terang-terangan untuk menimbun,” katanya kesal.

Ia menilai penyebab sulitnya mendapatkan BBM Subsidi di Dekai ini karena banyak orang yang menimbun. Penimbunan BBM subsidi itu bahkan dilakukan terang-terangan dengan mengantri BBM subsidi menggunakan jerigen yang sangat banyak.

Selain membeli BBM menggunakan jerigen, tidak sedikit juga masyarakat di Dekai membeli BBM subsidi menggunakan mobil lalu menyalinnya untuk disimpan sehingga bisa segera antri lagi di APMS.

Kebiasaan ini sudah berlangsung lama. Kebanyakan masyarakat hingga pejabat dan aparat melakukan hal itu karena persediaan BBM subsidi yang selalu tidak pasti.

“Masalahnya, terhadap pembelian BBM dengan jerigen yang sangat banyak itu dilakukan terbuka tetapi tidak ada yang menindaknya,” ungkap seorang warga di Dekai yang tidak ingin namanya disebutkan.

Modus Antrian BBM

Masyarakat mengantri BBM jenis Pertalite di depan APMS Kaluku Mas Dekai
Masyarakat mengantri BBM jenis Pertalite di depan APMS Kaluku Mas Dekai

 

Sejak pagi, Prince Wanimbo memperhatikan ada banyak anak kecil yang ikut mengantri dengan jumlah lebih dari 10 jerigen kapasitas 35 liter.

“Dengan jerigen sebanyak itu, Anak-anak kecil dapat uang dari mana. Saya duga mereka disuruh oleh orang yang biasa menimbun BBM untuk mengantri,” lanjut Wanimbo.

Beberapa anak yang sedang mengantri mengaku diminta oleh penjual BBM eceran untuk ikut mengantri.

“Ada orang jual eceran yang suruh,” ungkap seorang anak berusia sekitar 12 tahun.

Menurutnya ia sudah sering ikut antri BBM jika APMS buka.

“Saya antri sudah dari kemarin sore taruh gen (jerigen) di sini. Nanti kalau sampai sore belum dapat, berarti lanjut besok,” ceritanya.

Ia tidak sendirian. Ada banyak anak-anak usia sekolah lainnya yang berjemur di panas siang Dekai untuk mengantri.

Mereka mengaku membawa hingga 12 jerigen 35 liter. Ada juga yang menerima permintaan lebih dari dua orang pembeli untuk mengantri BBM sehingga jumlah jerigen bertambah banyak.

“Kalau sudah dapat bensin (Red:Pertalite), nanti orangnya datang ambil. Jadi kami tunggu di sini saja,”

Untuk pekerjaan mengantri BBM, anak-anak itu mengaku dibayar Rp100,000 sekali mengantri.

“Nanti Saya dapat seratus ribu,” ungkap salah seorang anak yang membawa 12 jerigen.

Prince Wanimbo berharap agar pemerintah jangan tinggal diam sementara masalah BBM ini sudah berlangsung lama.

“Pemerintah jangan tidur nyenyak di kasur tetapi turun lihat masalah ini,” harapnya.

 

BBM Langka dan Mahal di Tempat Jokowi Umumkan BBM Satu Harga

Beberapa hari terakhir BBM di Dekai kabupaten Yahukimo sulit diperoleh masyarakat. Hanya tersedia di beberapa pedagang eceran. Namun harganya melangit hingga mencapai Rp50,000.

Padahal, kota Dekai merupakan tempat presiden Joko Widodo mengumumkan program BBM Satu Harga untuk seluruh Indonesia.

Namun, sejak presiden mengumumkan BBM Satu Harga, tidak ada perubahan berarti di Yahukimo. Selain selalu tidak ada stok, harga BBM selalu melambung tinggi.

Janji Jokowi untuk menggunakan pesawat mengangkut BBM untuk mengatasi kelangkaan BBM di berbagai tempat di Papua tidak pernah dilakukan di Dekai. Sementara masalah distribusi di APMS pun tetap seperti dulu yang memberi peluang orang menimbun BBM subsidi.

Pewarta: Natan Sama

Tags: BBM Satu HargaYahukimo
SendShareTweet

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Contact
  • Depan
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Nokenwene.com – Jurnalisme Warga Noken
  • Tentang Kami

© 2022 Nokenwene