Wamena, nokenwene.com – Masyarakat kampung Loki Distrik Asologaima, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menilai Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Ricard Banua tidak mampu menyelesaian persoalan birokrasi kampung di Jayawijaya, secara khusus Kampung Loki.
Pernyataan itu disampaikan mengingat, masyarakat melalui Tim Forum Peduli Kampung setempat telah berupaya untuk memediasi persoalan jabatan kepala kampung yang dituduh telah melakukan korupsi, namun tanpa adanya mediasi, Bupati melalui DPMK melakukan pergantian kepala kampung secara sepihak.
Elias Tabuni mantan Kepala Kampung Loki mengatakan bahwa dirinya diberhentikan karena diduga korupsi oleh Tim Forum Peduli Kampung, namun proses penyelesaian sampai saat ini belom ada titik temu, sehingga dirinya merasa dirugikan.
“Saya dirugikan oleh tim dan Bupati Jayawijaya serta dinas BPMK Kabupaten Jayawijaya Sampai hari ini 1000 bahasa diam membisu terhadap hancur tatanan administrasi kampung, malah diberi kepercayaan oleh kepala distrik Asologaima kepada Pemuda biasa akhirnya terjadi kekeliruan dalam proses administrasi kampung Loki” Kata Elias Tabuni kepada Jurnalis Warga Noken di Kampung Loki (13/04/2023).
Sebelumnya Elias Tabuni diberhentikan dari jabatan kepala kampung Loki atas tuduhan dugaan korupsi dana kampung di wilayah itu. Jabatan kepala Kampung Loki digantikan oleh Steven Komba sebagai pelaksana tugas (PLT) melalu kebijakan Pemda Jayawijaya.
Atas kebijakan tersebut, Dano Tabuni, ketua Tim Forum Peduli Kampung mengatakan pihaknya menilai kepemimpinan Bupati Jayawijaya tidak mampu dalam menyelesaikan persoalan masyarakat kampung.
“Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kampung dan khususnya kampung Loki Distrik Asologaima” Kata Dano.
Dano mengatakan, penilaian itu diberikan kepada Bupati Jayawijaya karena sebelumnya Ia bersama Forum Peduli telah berupaya mendorong untuk memediasi masalah tersebut, namun upaya mediasi itu malah direspon dengan pergantian kepala Kampung tanpa musyawarah.
“Kami dorong dan angkat masalah kampung Loki guna pemerintah daerah untuk menangani serius dan bukan untuk menciptakan konflik horizontal di antara masyarakat kampung Loki” Katanya
Karena kata dia, pergantian kepala kampung tanpa musyawarah dan pertimbangn dari warga setempat justeru berpotensi menimbulkan konflik antar warga.
“Karena saya melihat akibat dari tidak ada keseriusan pemerintah daerah, akan berdampak buruk menjadi konflik horizontal antara kubu Elias Tabuni dan kubu Kepala Distrik Asologaima yang memberi mandat di luar mekanisme pemerintahan” bebernya.
“Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua tidak mampu dalam birokrasi pemerintah sehingga efeknya sampai penyelenggaraan administrasi kampung Loki juga ikut rusak ini kegagalan seorang Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua” Tegasnya.
Masyarakat kampung dan beberapa aparat kampung Loki sangat kecewa dengan keputusan Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua karena tidak sesuai harapan masyarakat. Karena PLT Kepala Kampung Loki tidak menjalankan tugas dan tanggung jawab di Kampung.
“Di luar perangkat kampung malah diberi kepercayaan tanpa musyawarah oleh Kepala Distrik Asologaima hanya sepihak memberi mandat sehingga kami kecewa” Kata Seorang Warga Kampung Loki.
“Jika Kepala Distrik Asologaima Tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab seharusnya lakukan musyarawah dimediasi oleh Tim tapi sikap Kepala Distrik Asologaima sengaja menciptakan konflik horizontal di kalangan masyarakat ” Katanya Lagi, Warga yang tak ingin namanya dimediakan ini.(*)
Pewarta: Frans wandik / Jurnalis Warga Noken Wamena*