Kamis, Oktober 16, 2025
NokenWene
No Result
View All Result
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Lingkungan

Bupati Keerom Sidak Lokasi Pembukaan Lahan Ilegal

in Lingkungan

Bupati Keerom, Piter Gusbager (tengah) didampingi Kapolres Keerom dan Pejabat Sekda Keerom saat melakukan Sidak Pembukaan lahan ilegal

Share on WAShare on FB

 

Keerom,nokenwene.com—Bupati Kabupaten Keerom, Piter Gusbager melakukan sidak ke lokasi pembukaan lahan adat seluas 200 hektar di kampung Bate, Distrik Arso, pada Senin ( 24/8/2021 ).

RelatedPosts

Fransina Daby: Pasca Banjir Saat Ini Masyarakat Butuh Alat Kerja dan Bibit

DPRD Jayawijaya Minta Pemerintah Lakukan Amdal Sebelum Bangun Kantor Gubernur

Bupati Keerom melakukan sidak tersebut bersama Pejabat Sekda Keerom, Kapolres Keerom, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua dan Badan Pertanahan Keerom.

Bupati Piter Gusbager mengatakan, lokasi seluas 200 hektar tersebut diduga ilegal. Menurutnya tidak ada surat ijin dari Pemkab Keerom, sementara wilayah tersebut masuk dalam Kawasan Hutan Lindung Produksi Terbatas.

“Ini memang tanah adat, tetapi bukan berarti dikelolah secara sembarangan, ini bisa mengancam keselamatan lingkungan, dan berdampak banjir”, ujar Bupati.

Sebagai anak adat, Gusbager mengatakan bahwa Pemkab Keerom sangat menghargai hak-hak masyarakat adat dalam pengelolaan tanah-tanah adat. Namun dirinya meminta agar perlu berkordinasi juga dengan pemerintah daerah.

Apalagi hal ini berkaitan erat dengan hajat hidup orang banyak dan lingkungan hidup yang sudah diatur dalam UU.

“Saya ingatkan para pemodal jangan main-main, anda boleh punya uang banyak, tapi jangan seenaknya buka lahan, hargai aturan pemerintah dan yang punya kawasan” tegas Piter Gusbager.

Dalam sidak tersebut, bupati juga menegur dan menegaskan kepada penanggung jawab lapangan agar hentikan semua aktivitas yang ada dan keluar dari lokasi.

“Mulai saat ini stop, tidak ada lagi aktivitas di sini. Ini daerah penyangga yang berpengaruh besar terhadap pemukiman warga, belakangan ini wilayah Keerom dilanda banjir bandang”, tegas Bupati.

Selain itu menurut Piter Gusbager, pengelolaan lahan seluas kurang lebih 200 hektar tersebut baru diketahui beberapa hari terakhir. Namun, dari kerusakan yang terjadi diperkirakan aktivitas tersebut sudah berjalan kurang lebih 2 bulan terakhir.

Setelah bertemu pemilik hak ulayat dan penanggung jawab lapangan di lokasi, Bupati Piter Gusbager bersama jajarannya langsung memasang papan larangan aktivitas di lokasi tersebut.

Pewarta Amin Momiage (JW Sagu Yahukimo)

Tags: hutan adatKeerom
SendShareTweet

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Contact
  • Depan
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Nokenwene.com – Jurnalisme Warga Noken
  • Tentang Kami

© 2022 Nokenwene