Wamena, nokenwene.com – Bupati Jayawijaya Athenius Murib berharap agar masyarakat tidak hanya melihat dari sisi negatif tentang aksi criminal tapi, diminta untuk bisa melihat dampak positif dari upaya rekonsiliasi perdamaian yang sudah dilakukan pemerintah.
Athenius Murip menyatakan, pemerintah sudah lakukan rekonsiliasi untuk perdamaian dan keamanan kota Wamena, jika masih ada aksi criminal, itu tindakan individual. Jangan unggulkan aksi criminal saja tapi ada dampak positif dari rekonsiliasi juga.
Bupati sampaikan pernyataan itu saat Ia dikonfirmasi wartawan terkait aksi kriminalitas yang masih marak terjadi di kota Wamena. Bupati bilang, setelah rekonsiliasi pada 31 juli lalu, banyak juga dampak positif yang terjadi.
“Kita bisa melihat setelah rekonsiliasi banyak dampak positif yang terjadi, di sisi itu harus dilihat, jangan kriminalisasi yang diunggulkan, tetapi perdamaian kalian juga melihat, dua sisi itu harus sama-sama diunggulkan” Katanya di Wamena, Kamis (21/05/2025).
Menurutnya, kriminalitas yang masih terjadi di Wamena adalah aksi individual yang tidak bisa diubah dalam waktu singkat, setiap orang punya karakter yang berbeda sehingga membutuhkan proses dan waktu untuk Wamena bisa benar-benar aman.
“Jadi perlahan, tidak bisa membalikan telapak tangan semuda itu” Ungkap Bupati Jayawijaya yang ditemui wartawan di lobby RRI usai dialog interaktif di studio.
Athenius Murip menyebutkan, berbagai upaya untuk keamanan Kabupaten Jayawijaya terus dilakukan oleh pemerintah, salah satunya pembentukan polisi baliem. Menurutnya, ciptakan keamanan juga dibutuhkan keterlibatan semua pihak.
“Uapaya – upaya yang kita lakukan seperti pembentukan polisi baliem salah satu untuk mengantisipasi. Keterlibatan masyarakat semuanya penting, dari elemen-elemen semuanya” Bebernya.
Belakangan ini masyarakat kota Wamena dihantui dengan berbagai aksi kejahatan yang kerap terjadi, mulai dari jambret, curanmor hingga pencurian dengan kekerasan. Pada 16 agustus lalu seorang jurnalis Cenderawasih Post di jambret di tengah kota, motornya dibawa kabur.
Informasi yang dihimpun sebanyak 5 peristiwa criminal terjadi pada tanggal tersebut. Selain itu pada malam 20 agustus, penghuni kompleks RRI Wamena nyaris bentrok dengan sekelompok warga yang ternyata hendak cari pencuri yang kabur ke kompleks RRI.
Terakhir, pada kamis 21 agustus siang, dilaporkan aksi pencurian terjadi di dalam gereja GPdI Elshaddai Wamena. Pelaku nekat loncat pagar dan dobrak pintu gereja, 2 unit laptop dan 1 unit kamera sony raib di tangan pencuri. Aksi itu terjadi pada pukul 21. malam.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*