Rabu, Oktober 15, 2025
NokenWene
No Result
View All Result
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Headline

Papua Pegunungan“The Last Highland Paradise” dan Tantangan Merawat Jati Diri Budaya di Tengah Branding Global

in Headline, Sosial Budaya
Ist - suasana alam dan perkampungan di Papua Pegunungan (wisato.id)

Ist - suasana alam dan perkampungan di Papua Pegunungan (wisato.id)

Share on WAShare on FB

*Oleh: Sonni Lokobal

Wamena, nokenwene.com – Papua Pegunungan adalah wilayah yang tidak hanya menyimpan keindahan geografis, tetapi juga kedalaman budaya yang luar biasa. Di atas awan, di jantung pegunungan tinggi, masyarakat adat hidup dengan sistem nilai, ritual, dan tradisi yang telah terbentuk jauh sebelum konsep negara hadir.

RelatedPosts

Pemkab Yahukimo Tinjau Lokasi Kebakaran Kios Warga di Dekai

DPRK Yahukimo Menindaklajuti Aspirasi Keadilan Untuk Tobias Silak

Dalam kacamata analisis budaya, daerah ini memiliki warisan tak benda (intangible heritage) yang menjadikan Papua Pegunungan bukan hanya tempat, tetapi pengalaman hidup yang penuh makna. Inilah yang mendasari pandangan kami di APS (Ketua Analisis Papua Strategis), bahwa Papua Pegunungan layak dan perlu dibangun sebagai “The Last Highland Paradise” atau Surga Dataran Tinggi Terakhir sebuah identitas global yang menggambarkan Papua sebagai surga pegunungan terakhir yang masih hidup dan asli.

Budaya Sebagai Aset Utama Branding

Branding bukan hanya soal promosi, tetapi bagaimana kita mengangkat jati diri kita dengan cara yang dimengerti dunia. Dunia saat ini tidak lagi hanya mencari tempat wisata yang indah, tetapi pengalaman yang spiritual, menyentuh, dan otentik. Papua Pegunungan punya itu mulai dari sistem pertanian tradisional (wen), kekayaan sosial melalui ternak babi (wam), hingga cara masyarakat mengelola konflik dan kebutuhan sosial (wene). Semuanya menyatu dalam ritus, simbol, dan nilai-nilai yang bisa dikenalkan secara elegan ke dunia luar.

Namun untuk mencapai ini, kita tidak bisa hanya mengandalkan potensi. Kita perlu narasi. Kita perlu strategi. Dan kita perlu komitmen menjaga keaslian.

Festival Lembah Baliem’  Panggung Global, Tapi Jangan Kehilangan Akar

Dalam konteks ini, Festival Budaya Lembah Baliem di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, menjadi panggung budaya yang sangat strategis. Tapi festival ini tidak boleh sekadar menjadi tontonan tahunan yang hilang esensinya. Ia harus menjadi “jendela kultural Papua Pegunungan”, yang menampilkan;

  • Nilai-nilai budaya asli (bukan atraksi turistik yang direkayasa),
  • Partisipasi masyarakat adat, bukan sekadar dekorasi budaya,
  • Panggung edukasi dunia tentang filosofi hidup orang pegunungan, bukan hanya parade pakaian   perang dan
  • Mengantongi konsep “kekhasan mendunia”, yaitu mampu menjelaskan kepada dunia bahwa yang ditonton bukan hanya kebudayaan, tapi cara hidup yang masih bertahan di tengah modernitas. Di sini poin pentingnya.

Tantangan dan Harapan

Branding Papua Pegunungan sebagai The Last Highland Paradise akan gagal total jika tidak dimulai dengan kesadaran bersama untuk merawat nilai-nilai budaya lokal secara konsisten dan terorganisir. Pemerintah, komunitas adat, pemuda, dan pelaku kebudayaan harus duduk bersama dan merumuskan kerangka etika budaya, agar yang ditampilkan ke dunia bukan budaya yang dikomersialkan, tetapi budaya yang dimuliakan.

Di era globalisasi yang cepat ini, kita bisa memilih: menjadi penonton perubahan, atau menjadi penentu arah narasi. Saya percaya Papua Pegunungan masih bisa menjadi penentu. jika kita tetap berakar pada jati diri kita.

Semoga dengan tulisan saya ini dapat merekomendasikan dan  menjadikan kita akan terus Menjawab harapan harapan dan cita-cita kita atas  nilai-nilai keistimewaan jati diri kita sebagai anak papua yang mampu melestarikan budaya kearifan lokal papua.

*Penulis adalah Ketua Analisis Papua Strategis (APS) Papua Pegunungan, tinggal di Wamena, Provinsi Papua Pegunungan.

Tags: AlamAPSBudayaPapua PegununganSonny LokobalSurga DuniaWisata
SendShareTweet

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Contact
  • Depan
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Nokenwene.com – Jurnalisme Warga Noken
  • Tentang Kami

© 2022 Nokenwene