Wamena, nokenwene.com – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya pertanyakan tujuan pendropan puluhan bahkan ratusan anggota TNI di Distrik Ibele, pasalnya sejak selasa 24 juni sejumlah aparat TNI berjaga-jaga di beberapa lokasi termasuk perumahan warga di Ibele.
Ketua LMA Distrik Ibele, Loudwik Mosip, S.Si mengatakan, sejak selasa lalu, masyarakat di Distrik Ibele merasa tidak bebas dalam melakukan aktivitas karena aparat TNI /Polri berjaga-jaga di beberapa titik dan sekitar perumahan warga Ibele.

Padahal, kata Dia masyarakat di Ibele aman-aman saja, tidak ada sesuatu yang menonjol di sana. Jika ada sesuatu yang dicurigai harusnya membangun koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah dan tokoh-tokoh setempat agar masyarakat tidak ketakutan.
“Kami di sini aman-aman saja seperti biasa berkebun dan kami tinggal baik-baik saja tapi pertanyaan kami kenapa sampai bisa pendropan anggota. Coba pemerintah daerah dalam hal ini pak Bupati atau Dandim kalo memang ada sesuatu coba menghubungi kami tokoh distrik supaya bisa klarifikasi, kenapa tiba-tiba ada di sini” kata Loudwik kepada Wartawan, jumat (27/06/2025), sore.
Ia mengatakan, sejak selasa lalu aparat ditempatkan di beberapa tempat tapi mulai sore ini di pusatkan di Kantor Distrik Ibele. Menurutnya, kehadiran aparat tersebut membuat masyarakat tidak bebas dalam melakukan berbagai aktivitasnya.
“Sampai akhirnya masyarakat sudah tidak bebas, mau buang air atau mau berkebun, mau keluar sulit karena brimob dengan TNI dengan perlengkapannya ada di sana itu yang masyarakat trauma, dari hari selasa sampai hari ini masih ada, sedangkan wilayah kami aktifitas seperti biasa pemerintahan jalan” Kata Mosip yang menghubungi wartawan via seluler.
Selain aktivitas sehari-hari terganggu, Lodwik Mosip juga mengatakan, saat ini masyarakat hendak mempersiapan acara syukuran Puskesmas Distrik Ibele namun ikut terhambat karena masyarakat takut beraktifitas.
“Kami sedang lakukan persiapan untuk Syukuran Puskesmas, rencana bupati hadir jadi kami harus lakukan persiapan bakar batu dan lain – lain tapi masyarakat takut ke luar semua. Rencana syukuran hari sabtu kemarin tapi tunda karena bupati ada kegiatan, jadi minggu depan kita harus acara bakar batu dan butuh persiapan dari sekarang” ungkapnya.
Oleh karena itu Ketua LMA Distrik Ibele minta pemerintah daerah maupun Dandim dan Kapolres segera melakukan koordinasi untuk menarik kembali aparat yang mulai ditempatkan di Kantor Distrik Ibele.
“Nanti kalo mereka ada di distrik masyarakat sangat sangat takut kerja untuk persiapan syukuran Puskesmas Ibele, jadi kami minta segera ditarik kembali ke kota, daerah kami aman” pinta Loudwik Mosip.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*