Wamena, nokenwene.com – Lembaga Musyawarah Adat (LMA) Dewan Adat Papua (DAP) dan Persekutuan Gereja – Gereja Jayawijaya menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemda Jayawijaya untuk berantas penyakit sosial minuman keras (Miras) di Wamena.
Dukungan itu termasuk sanksi tegas Pemda Jayawijaya yang memulangkan oknum warga pelaku produsen dan pengedar Miras ke daerah asalnya.
Ketua LMA Jayawijaya, Herman Doga mengatakan, tindak lanjut pemulangan warga pedagang Miras, pemerintah dan berbagai pihak harus membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang sanksi-sanksi adat yang perlu ditegakan termasuk denda adat. Sebelum dipulangkan mestinya bayar denda dulu.
“Seperti sekarang ini (pemulangan) hanya tinggal enak saja kasih pulang tapi harus didenda dulu, denda itu bentuk apa kita akan buat dalam peraturan daerah, ada berat dan ringan” kata Herman Doga usa pemulangan oknum Warga Pedagang Miras di Bandara Wamena, sabtu (12/04/2025).
Nantinya kata dia, denda adat bukan hanya berlaku bagi warga non Papua tapi juga bagi warga Papua dan warga lokal Wamena. Ini bertujuan untuk menciptakan kedamaian baik di kota Wamena maupun di perkampungan di Jayawijaya.
“Kepala Desa, Kepala Suku juga harus bertindak, supaya kita selamatkan manusia tujuan utama. Kemudian kita membangun daerah ini harus membangun dari budaya damai. Kita juga harus maju tidak boleh korban – korban terus akibat miras” kata Doga.
Ketua Dewan Adat Papua Wilayah Hugula, Engelberthus Surabut menyebutkan, budaya minuman keras dan narkoba bukan budaya masyarakat Hubula dan Lapago bahkan bukan budaya masyarakat Papua, sehingga tindakan pemulangan yang dilakukan Pemda Jayawijaya sangat tepat dan harus didukung.
“Sehingga itu (Pemulangan) ingatkan kepada pelaku-pelaku usaha haram ini mereka sadar bahwa apa yang kami lakukan itu salah, karena itu yang lain tidak boleh lakukan hal yang sama ini. Itu tujuan baik, oleh karena itu kita Dewan adak mengharapkan kita semua kita jaga daerah ini” katanya.
Di tempat yang sama Sekretaris PGGJ Jayawijaya, Pdt. Nery Payage mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kedamaian di kota Wamena, sebab gereja selalu berdoa agar kedamaian itu tercipta setiap saat ditengah masyarakat.
“Ini doa kita bersama untuk kota ini kembalikan jadi kota DANI, jadi kami juga kerja sama dengan teman-teman pemerhati social, HAM dan juga pemerintah untuk kita sama-sama berdoa, kami gereja berdoa untuk kedamaian kota ini tapi yang lakukan sidak dan penggeledahan itu pihak berwajib jadi kita kerja sama-sama” Katanya.
“Intinya rekan-rekan yang dari luar masuk ke kota Wamena mohon supaya kita kerja sama saling menjaga satu dengan yang lain” kata Nery Payage usai menghadiri pemulangan oknum Produsen Miras di Wamena.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*