Wamena, nokenwene.com – Ribuan pelajar dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya yang tergabung dalam aliansi pelajar se Papua Pegunungan melakukan aksi damai tolak program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Aksi itu dimulai sekitar pukul 09. 00 WIT di depan Kantor Bupati Jayawijaya dan selesai pada pukul 14.15 di Kantor Gubernur Papua Pegunungan. Aksi ini sempat diwarnai pembubaran oleh polisi di sekitar hom-hom tapi situasi bisa dikendalikan dan penyampaikan aspirasi berlangsung aman dan lancar.

Selanjutnya pada pukul 12.00 aksi dilanjutkan di halaman kantor Gubernur Papua Pegunungan dan diterima langsung oleh Pj. Gubernur Papua Pegunungan Velix Vernando Wanggai dan Pj. Bupati Jayawijaya, Thonny Mayor serta forkopimda Kabupaten dan Provinsi Papua Pegunungan.
Sejumlah pelajar menyampaikan orasi secara bergantian yang intinya menolak program makan bergizi gratis dan menuntut pendidikan gratis serta peningkatan kualitas pendidikan termasuk penambahan jumlah guru di Papua Pegunungan.
“Jika hanya diberikan makanan gratis dengan dana sebesar itu, kami aliansi pelajar dan mahasiswa Papua Pegunungan tidak membutuhkan makan bergizi gratis yang menjadi program prioritas bapak presiden” kata Seorang siswa membacakan pernyataan sikap.
Ia menyebutkan, yang paling dibutuhkan bagi anak-anak di Papua bukanlah makan gratis tapi pendidikan gratis dan peningkatan kualitas pendidikan, perbaikan fasilitas sekolah serta peningkatan jumlah guru pada sejumlah sekolah yang masih minim guru.
“Yang seharusnya memberikan adalah fasilitas sekolah yang lengkap, penambahan guru – guru di setiap sekolah dan pendidikan gratis. Ini yang kami butuhkan sesuai dengan amanat undang – undang Republic Indonesia… setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak, tapi kenyataannya kami tidak pernah dapatkan pendidikan yang layak” Ucapnya lagi.
Sementara itu, Pj. Gubernur Papua Pegunungan Velix Vernando Wanggai mengatakan, pihaknya akan melanjutkan aspirasi para pelajar itu kepada pemerintah Pusat di Jakarta sebagaimana permintaan para pelajar dan mahasiswa.

“Sehingga aspirasi dapat terdengar di pemerintah pusat menjadi kebijakan – kebijakan baru untuk tanah Papua Pegunungan, terima kasih untuk anak-anakku semua aliansi pelajar dan mahasiswa provinsi Papua Pegunungan. Secara resmi kami menerima” Ucapnya menerima aspirasi pelajar.
Wanggai juga mengatakan, selama lebih dari satu tahun menjabat Pj. Gubernur, baru pertama kali menerima aspirasi langsung dari pelajar yang adalah masa depan provinsi Papua Pegunungan, yang hari ini tolak MBG.
“Poin pertama adalah apresiasi terimakasih yang luar biasa karena hari ini selama satu tahun lebih an (saya) ada di sini baru pertama menerima aspirasi langsung dari pelajar tentang masa depan tanah ini, sehingga ini adalah aspirasi yang luar biasa” ujarnya.
Terlepas dari aksi penolakan MBG yang disampaikan para pelajar, Gubernur mengakui program MBG pasti ada sisi positif dan negatif yang perlu didiskusikan bersama. Pemerintah telah banyak mendengar tentang kelebihan dan kekurangan MBG, pentingnya pendidikan dan kesehatan gratis.
“Itu semua aspirasi yang disampaikan oleh anak – anakku semua dan itu tentu menjadi pergumulan panjang buat kita, kalo kemarin di Jayapura saja tapi hari ini Negara memberikan provinsi ini maka kita akan bicara di Wamena ini” Beber Wanggai.
Usai menyampaikan aspirasi dan mendengar respon dari Gubernur Papua Pegunungan, ribuan pelajar membubarkan diri dengan aman dan tertib.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*