Wamena, nokenwene.com – Ratusan juta dana desa dari 354 Kampung di Kabupaten Lanny Jaya dimutasi tanpa diketahui kepala Kampung sebagai pemilik rekening di bank Papua, akibatnya sejumlah kepala kampung setempat pertanyakan pemotongan dana desa (Dandes) tersebut.
Jumlahnya pemotongan aiatau mutasi itu tak tanggung-tanggung Rp 100 – 300 juta. Ironisnya pemotongan dana dari rekening kampung di bank Papua Cabang Lanny Jaya tidak diketahui oleh kepala kampung selaku pengguna anggaran.
Dengan demikian, sejumlah kepala kampung di Lanny Jaya meminta agar sebelum adanya aktivitas Pilkada dana tersebut harus dikembalikan ke rekening kampung, apabila tidak maka mereka tidak akan melakukan Pilkada di wilayahnya, selain itu para Kepala Kampung juga mempertanyakan dana yang dipotong itu disimpan dimana dan akan digunakan untuk apa.
“Pemotongan dana desa di setiap kampung dilakukan langsung dari rekening kampung yang ada di Bank Papua dan kami tidak tahu, kami baru tahu setelah kami meminta print out rekening koran dari pihak bank, saya sendiri di potong 100 juta yang lain ada yang potong 300 juta ,” kata Kolari Yikwa Kepala Kampung Golomi Distrik Wiringgambut di Wamena, Kamis (22/11/2024) sore.
Kolari Yikwa mengatakan, atas pemotongan ini, 354 Kampung sepakat logistik Pilkada tidak boleh distribusi atau aktifitas pilkada tidak boleh berjalan sebelum pemkab Lanny Jaya mengembalikan sejumlah dana yang dipotong dari rekening masing – masing kampung.
“Saya ingin sampaikan kepada KPU agar kotak logistik Pilkada tidak boleh di keluarkan sebelum kita ketahui anggaran yang di pohong ini kemana dan di man,”tegasnya didampingi belasan kepala Kampung dari Lanny Jaya.
Senada juga disampaikan kepala kampung Denomagi Distrik Balingga Barat, Yomiles Yikwa yang mengaku jika dana desa untuk kampungnya di potong sebesar Rp 300 juta, sehingga ia juga pertanyakan maksud pemotongan tersebut, apakah atas instruksi
Mendagri atau Pj Bupati Lanny Jaya dan kepala DPMK.
“Intinya kembalikan dana desa yang terpotong dulu baru KPU bisa melakukan pilkada di kampungnya, atau KPU bisa mendistribusikan logistik untuk pilkada,”ujarnya sembari memperlihatkan rekening koran dari bank Papua.
Ditempat yang sama Kepala Kampung Ambime Distrik Nikogwe Unanius Kogoya mengakui jika dana desanya sebesar Rp 516.078. 100 namun ada pemotongan Rp 150 juta , oleh karena itu Pj Bupati Lanny Jaya dan Kepala DPMK diminta untuk jelaskan, karena pengguna anggaran ini kepala kampung tapi bisa dilakukan pemotongan langsung di rekening tanpa sepengetahuan kepala kampung,
“Ini sebenarnya siapa yang perintahkan seperti ini apakah dari mentri dalam negeri atau tidak, namun yang perlu diingat sebelum dana dikembalikan tidak boleh pemilihan di Lanny Jaya,”Tegasnya.
Dari sejumlah rekening Koran yang dipegang Kepala Kampung Lanny Jaya, salah satunya adalah Kampung Yalogu, tercatat saldo awal Rp 471.860.279 terjadi dua kali pemindahan yakni tanggal 1 November 2024 Rp 200 juta dan tanggal 15 November 2024 Rp 100 juta, dengan keterangan rekening korang: Pemindah Bukan Danah Kampung THP II.
Sementara di Kampung Wadinawi tercatat saldo awal Rp 448.831.238 dimutasi tanggal 15 November 2024 Rp 100 juta dengan keterangan yang sama. Rekening korang itu dicetak pada tanggal 21 November 2024 dengan stempel Bank Papua KCU Wamena.
Terpisah, Kepala Bank Papua Cabang Tiom, Hengki Derek Wandosa yang dikonfirmasi RRI membenarkan pencairan dana desa pada tanggal 15 November 2024. Menurutnya, pencairan dilakukan berdasarkan surat perintah dari dinas DPMK Lanny Jaya.
“Dari bank kan tidak mungkin mau kasih cair uang sembarang to, ada surat perintah dari dinas (DPMK) pencairan tanggal 15, jadi itu memang ada suratnya, kita proses sesuai dengan permintaan dinas terkait” Katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon. (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*