Jayapura, nokenwene.com – Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi (USTJ) Jayapura Papua menilai jika pihak lembaga kampus tersebut belum meyediahkan fasilitas yang layak dan memadai untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa selama proses perkuliahan.
Maksi You selaku Gubernur Fakultas Teknik Ilmu Kebumian USTJ mengakui bahwa, fasilitas kampus memang sangat minim misalnya kata dia, di teknik kekurangan laboratorium dan kekurangan ruang kumputer untuk mahasiwa praktek termasuk toilet umum.
“Untuk itu, dosen-dosen serta wakil rektor tiga dan rektor, bisa dapat memperhatikan dan menyediakan setiap fasilitas yang kurang” Ungkapnya di Kampung USTJ Jayapura, rabu (14/11/2024).
Maksi You juga mengatakan, dirinya selaku Gubernur Fakultas sebelum Wisuda akan terus memperjuangkan berbagai kebutuhan mahasiswa yang semestinya disediahkan oleh pihak kampus USTJ Jayapura.
“Bahwa sebelum keluar (Wisuda) dari kampus ini akan berupaya agar pihak lembaga bisa melihat dan merespon untuk menyediahkan fasilitas kampus yang kurang ini, lalu keluar” katanya..
Frengky Edoway selaku aktivis mahasiswa USTJ melihat bahwa, pihak lembaga tidak memberikan fasilitas yang layak kepada mahasiwa, katanya banyak kejanggalan yang terjadi di kampus ini. Katanya, biaya SPP cukup besar namun mahasiswa tidak ditunjang fasilitas yang memadai.
“Sedangkan SPP yang di bayar oleh mahasiswa dari angkatan 2020-2022 Rp 3.700, dan angkatan 2023-2024 Rp 4.000,00 per semester sebagai kewajiban. Namun, haknya fasilitas seperti, WC umum, jaringan wifi pihat lembaga tidak menyediahkan” bebernya..
Frengky mengatakan, pada tahun 2022 dan 2023 mahasiswa sudah melakukan aksi dengan aspirasi penuntut pihak kampus menyediahkan fasilitas yang layak bagi mahasiswa, akan tetapi hingga akhir tahun 2024 ini taka da respon dari lembaga USTJ.
“Hal ini menandakan bahwa, pihak lembaga sedang melakukan pembodohan terhadap mahasiswa karena, tidak menyediakan fasilitas yang layak untuk mahasiswa berkembang,” ujar Edoway.
SEdoway juga mengatakan, lima BEM fakultas dan enam belas HMPS sampai saat ini belum ada sekretariat yang layak untuk menjalankan roda organisasi kampus. Ini menandakan bahwa, lembaga sedang membungkam aktivitas organisasi mahasiswa di dalam kampus USTJ.
“Kami harapkan agar pihak lembaga memperhatikan hak-hak yang harus mahasiswa dapatkan. Jika tidak di perhatikan hak-hak mahsiswa maka, akan dibatasi mahasiswa baru yang akan masuk tahun depan di kampus ini” Tegas Edowai.
Pewarta: Linus Mulait/Jurnalis Warga Noken Wamena*