Wamena, nokenwene.com – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya diminta untuk segerah menjawab aspirasi asosiasi honorer kategore 2 (K2) tentang validasi dan verifikasi atas pengumuan 600 orang honorer K2 yang telah diumumkan Pemda Jayawijaya .
Sebelumnya sebagaimana diketahui bahwa pada tanggal 25 oktober 2024, Pemda Jayawijaya telah umumkan 600 tenaga honorer K2. Namun asosiasi menyebut data tersebut tidak valid karena terdapat sejumlah nama yang tidak pernah melaksanakan tuags sebagai honorer di OPD tapi diakomodir dalam pengumuman.
“Kami minta dan desak Pemerintah Jayawijaya untuk melakukan validasi dan verifikasi terhadap 600 nama-nama K2 yang telah diumumkan karena terlalu banyak nama yang tidak sesuai, orang tidak pernah terdata sebagai honorer tapi namanya keluar, sementara teman-teman yang sudah bertahun – tahun honor namanya tidak ada” kata Yeremias Kossay, ketua Asosiasi Honorer K2 Jayawijaya, selasa 06/11/2024, sore.
Yeremias mengatakan, pihaknya sudah mengantongi data honorer pada seitiap OPD di Jayawijaya maka Ia meminta agar pemerintah harus rombak ulang nama-ama tersebut. Untuk tujuan tersebut pada selasa siang Yeremias Kossay dan kawan-kawannya telah melakukan aksi damai ke kantor BKD, Kantor Bupati dan Kantor Otonom, serta Kantor Dinas Pendidikan Jayawijaya dan meminta ke 4 Kantor tersebut tidak melakukan aktivitas sebelum lakukan validasi ulang pengumuman K2.
“Kami mulai tadi sudah melakukan aksi dan meminta agar kantor-kantor itu tidak boleh ada aktivitas sepanjang pemerintah belum menjawab aspirasi kami, jadi kantor – kantor ini bukan kami palang tapi sudah kasih tanda larang agar jangan aktivitas dulu” jelasnya.
Asosiasi honorer juga mendesak agar Pj. Bupati Jayawijaya yang kabarnya masih di luar Wamena segerah hadir ke Wamena dan menjawab aspirasi honorer K2 yang juga sudah disuarahkan oleh DPRD Jayawijaya.
“Bupati segerah ke Wamena dan jawab kami, jumlah honorer kami ada 3 ribuan yang diumumkan hanya 600 jadi kami minta Bupati dan DPR juga harus minta tambah kuota ke BKN Pusat atau kalao memang ada kuota P3K mohon kami juga diakomodir” pinta Yeremias.
Senada juga disampaikan Agata Gobay guru honorer di Jayawijaya, menurutnya puluhan guru honor di Jayawijaya yang sudah mengabdi bertahun-tahun tidak diakomodir dalam pengumuman honorer K2, sementara mereka yang tidak pernah mengabdi namanya dimumkan.
“Kami ini benar-benar sudah bekerja di lapangan yang 600 yang sudah diumumkan ada beberapa nama yang tidak pernah honor tapi mereka sudah masuk di posisinya kita seperti kami di guru ada 10 orang dari dinas OPD lain mereka sudah masuk di kuota guru” kata Gobay yang sudah 8 tahun mengabdi sebagai guru honorer.
Aagata juga meminta agar pemerintah hentikan formasi penerimaan CPNS yang tahapannya sudah dilakukan. Katanya, formasi itu dialihkan kepada tenaga honorer untuk mengakomodir honorer yang jumlahnya 3000 an orang di Jayawijaya.
“Di sini kami minta, ada buka CPNS tahun ini ditunda dan angkat kami yang honor-honor yang ada ini dulu karena kami ini benar-benar sudah bekerja di lapangan. Kami 3000 orang ini mau dikemanakan jadi kami minta tambah kuota (honorer) dan CPNS harus ditunda dan lihat kami yang sudah ada dulu, apalagi kami guru-guru tidak ada formasi di CPNS yang baru” harap Gobay (*).
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*