Wamena, nokenwene.com – Pemda Kabupaten Jayawijaya memberikan bantuan dana sebesar Rp 250 juta kepada keluarga korban Lakalantas yang terjadi di Distrik kurulu pada bulan Juli lalu. Bantuan tersebut sebagai bantuan kedukaan sebab selain ada korban yang meninggal dunia juga ada korban yang masih dalam perawatan di RSUD Wamena.
PJ Bupati Jayawijaya Thony M. Mayor, S.Pd, MM mengatakan bantuan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat di Kurulu ini merupakan bantuan duka. Bukan denda adat atau lain -lain, mengingat dalam insiden lakalantas yang terjadi kemarin sampai dengan saat ini belum diketahui pelaku dan kendaraan yang melintas pada saat kejadian itu.
“Ini hanya bantuan duka bukan denda dan lain -lain, pemerintah melihat masalah ini karena ada korban yang meninggal dunia dan ada yang masih dirawat di ruang ICU RSUD Wamena, ironisnya pelaku belum ditemukan dan pihak kepolisian masih terus berupaya mengungkap kasus ini,” ungkapnya Sabtu (3/8) saat ditemui di Wamena.
Ia mengakui buntut dari permasalahan ini adanya pemalangan jalan di Distrik Kurulu sehingga harus dibuka untuk kelancaran aktifitas masyarakat, selain itu pemerintah juga memiliki agenda FBLB di Distrik Wosilimo yang harus melalui Distrik Kurulu.
“Tindak lanjut dari masalah itu kita sudah lakukan pertemuan dengan masyarakat, dan meminta agar sama -sama menjaga keamanan untuk kegiatan pemerintah, dan hal itu mendapat respon yang baik sehingga masyarakat membuka palang itu,”kata Thony Mayor.
Ia menjelaskan, Inti dari pemberian dana sebesar RP 250 juta itu sebagai bantuan duka kepada dua korban yang meninggal dan yang kritis di rumah sakit, dimana masyarakat sudah menerima dengan baik, dan pemerintah hadir sesuai kesepakatan bersama.
“Jadi bantuan ini bukan denda, bantuan diberikan agar korban yang masih dalam keadaan kritis itu bisa lebih mendapat perhatian dari keluarga, dimana mereka harus bolak balik ke RSUD Wamena juga membutuhkan biaya mengingat jarak yang cukup jauh,”beber Pj Bupati Jayawijaya.
Ia juga mengingatkan kepada para sopir lintas Kabupaten yang sering menggunakan jalan itu agar bisa mengurangi kecepatan kendaraannya saat melintas di daerah pemukiman warga, atau fasilitas umum lainnya seperti sekolah sebab diwilayah seperti itu banyak anak -anak yang akan melintas di jalan dan bisa menghindari kecelakaan.
“Kami pemerintah akan menyikapi masalah ini dengan membangun sejumlah Polisi Tidur di sejumlah ruas jalan trans Papua yang ada dalam wilayah Jayawijaya, ini dilakukan agar kendaraan yang melintas tidak bisa seenaknya melaju dengan kecepatan tinggi sebab jalan itu tidak hanya digunakan kendaraan ada juga warga yang berjalan kaki,” tutupnya. (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*