Wamena, nokenwene.com – Sudah hampir dua pekan konflik antar warga Wouma dan Asolokobal yang terjadi di wilayah Wouma belum juga selesai, pembunuhan terjadi lagi di wilayah perbatasan Distrik Wouma, Distrik Walesi dan Distrik Asolokobal atau di wilayah Molama, Minggu (23/06/2024), pagi.
Pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIT beredar informasi di group WhatsApp dan pesan group Facebook yang menyebutkan terjadi lagi pembunuhan di wilayah Wouma
“Selamat pagi, ada informasi baru tadi subuh atau pagi ada korban baru dari keluarga Pak Maus ASSO dan Bapak Meky Heluka di Jembatan sebelah kali etagec. Kejadian terjadi pada tgl 23 Juni 2024 di Wouma, keluarga sementara ke Wouma ambil korban dengan peralatan perang, terima kasih” begitu bunyi pesan yang beredar di group.
Beberapa saat setelah pesan group tersebut, beredar sebuah foto seorang pria terkapar di aspal dan bagian kepalanya bersimpa darah. Terdapat juga dua orang sedang berdiri di samping pria yang terkapar di aspal, salah satunya mengenakan baju berlambang benderah merah putu di lengan kiri.
Mendengar informasi itu, keluarga di wilayah Asolokobal sontak berkumpul dan menuju TKP sambil membawa peralatan pelindung berupa tombak, panah, kampak dan senjata tajam lainnya.
Informasi yang beredar, kedatangan keluarga ke TKP untuk melakukan tradisi bakar darah. “Semua sudah kesana untuk bakar darah” kata seorang Warga.
Konflik antar warga Wouma dan Asolokobal ini pecah sejak tanggal 12 juni 2024, konflik berawal dari kasus lakalantas yang berujung aksi pemalangan jalan hingga akhirnya meluas ke perang suku antara Wouma dan Asolokobal.
Saling serang antar warga terjadi selam 3 hari (12 – 14 juni 2024) di areal rencana pembangunan kantor Gubernur Papua Pegununga, 6 orang meninggal dunia dan ratusan orang dari kedua kubu korban luka ringan dan berat.
Upaya mediasi sudah mulai dilakukan sejak tanggal 19 Juni 2024, namun belum ada titik temu sehingga mediasi dilanjutkan pada Jumat, 21 Juni 2024, lagi -lagi mediasi kedua gagal mencapai kesepakatan damai. Mediasi akan dilanjutkan dalam waktu dekat.
Namun sebelum mediasi ke 3 dilakukan, pembunuhan terjadi lagi di wilayah perang suku antara Wouma dan Asolokobal. Belum diketahui identitas korban atas pembunuhan ini, demikian juga pelaku.
Sejak konflik ini pecah pada 12 Juni lalu, aktivitas laluntis di jalan Wamena – Kurima lumpuh total. Jalan Wamena Kurima adalah satu – satunya akses yang menghubungkan 5 distrik ke kota Wamena yakni Distrik Maima, Walesi, Popukoba, Asottipo dan Distrik Asolokobal.
Selain itu, akses jalan ini juga merupakan penghubung Kabupaten Yahukimo, beberapa distrik di Yahukimo mengakses ke kota Wamena melalui jalur ini. Namun semuanya berhenti total selama dua minggu ini. sejumlah warga di Asolokobal dan sekitarnya juga mengungsi ke beberapa distrik tetangga dan belum kembali ke ruma.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*