Wamena, nokenwene.com – Upaya mediasi yang kedua, konflik antara warga Wouma dan Asolokobal yang dilakukan di Mapolres Jayawijaya, jumat (21/06/2024) belum ada titik temu antara kedua bela pihak. Pertemuan akan dilanjutkan yang ke tiga kalinya setelah masing-masing pihak melakukan kesepakatan secara adat di suku masing-masing.
Demikian kesepakatan dalam mediasi lanjutan antara Asolokobal dan Wouma yang berlangsung di Mapolres Jayawijaya. Pertemuan ini merupakan mediasi yang ke dua setelah sebelumnya mediasi pertama dilakukan pada rabu 19 juni lalu.
“Ini supaya kita tidak berlarut – larut jadi satu hari itu tolong diskusi full lalu hasilnya tolong disampaikan, nanti saya akan datang di masing – masing tempat. Jadi besok itu waktu untuk bapa dorang diskusikan sehingga tidak lagi lusa – tidak lagi berikut” kata Theo Hesegem selaku mediator saat mengakhiri pertemuan mediasi tersebut.
Theo mengatakan, pihaknya akan datang menemui kedua belah pihak di tempatnya masing-masing untuk menerima hasil kesepakatan, lalu akan menyampaikan undangan lagi untuk melakukan pertemuan yang ke tiga kali.
“Jadi ini undangan awal itu diundang oleh pemerintah, oleh sebab itu undangan terakhir itu juga akan diundang oleh pemerintah, nanti hasilnya (kesepakatan masing-masing pihak) sampaikan ke kami. Jadi kami tunggu keputusan seperti apa. Saya moderator jadi saya datang jemput terima hasil keputusan, yang penting pulang dan putuskan semuanya, hasil itu yang nanti kita serahkan ke pemerintah” ujar Aktivis HAM Papua itu.
Sekda Papua Pegunungan, Wasuok Siep mengatakan, Tuhan turut bekerja pada masing-masing pihak sehingga mediasi itu telah berlangsung hingga pada kesepakatan yang nantinya akan dilakukan mediasi lanjutan.
“Ini Tuhan bekerja dalam diri kita semua sehingga kita bisa menyelesaikan sebagian, nanti hari selanjutnya setelah laporan dari masing-masing itu baru kita akan selesaikan, mendengarkan hasil itu” kata Sekda Provinsi Papua Pegunungan.
Katanya, penyemapaian hasil kesepakatan yang akan dilakukan nanti harus dihadiri oleh Pemprov Papua Pegunungan, Pemda Jayawijaya dan Lanny Jaya serta Kapolres Jayawijaya dan para pihak terkait lainnya. Tak lupa sekda mengajak semua pihak untuk jaga kedamaian di Kabupaten Jayawijaya.
“Roh kudus turut bekerja dalam pertemuan ini , demi nama baik daerah ini jadi kita harus hidup berdamai tidak bermusuhan” ajak Sekda, Wasuok Siep.
Mediasi tersebut diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Pj. Bupati Jayawijaya, Tonny M. Mayor. Hingga menutup rangkaian mediasi, belum ditentukan waktu pertemuan ke tiga yang akan dilakukan, Theo Hesegem selaku mediator akan membangun koordinasi dengan kedua bela pihak dan selanjutnya akan menyampaikan undangan untuk mediasi ke tiga.
Konflik antar warga Wouma dan Asolokobal ini pecah sejak tanggal 12 juni 2024, konflik berawal dari kasus lakalantas yang berujung aksi pemalangan jalan hingga akhirnya meluas ke perang suku antara Wouma dan Walesi.
Saling serang antar warga terjadi selam 3 hari (12 – 14 juni 2024) di areal rencana pembangunan kantor Gubernur Papua Pegununga, 6 orang meninggal dunia dan ratusan orang dari kedua kubu korban luka ringan dan berat (*)