Wamena, nokenwene.com – Papuan Voices segerah menggelar festival film documenter ke – 7 di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Lombah film documenter yang rencananya digelar pada Agustus 2024 itu bertemakan merajut kembali budaya Papua yang hilang.
Ketua Panitia Festival Film ke 7 di Wamena, Sonny Wamu mengatakan, untuk mempersiapakan berbagai kebutuhan dalam mendukung festival, pihaknya sudah melakukan pembagian tugas dan peran di kepanitian termasuk upaya cari dana sudah mulai dilakukan di Wamena.
“Misalnya dari bagian seksi usaha dana kami lakukan basar termasuk juga kegiatan foto boot saat festival rumput mei (Owasi – owasika) kemarin di Isakusa, itu langkah awal yang kami jalan”kata Sonny Wamu saat jumpa pers di Wamena, rabu (22/05/2024).
Upaya lainnya yang dilakukan panitia adalah membangun koordinasi dengan berbagai pihak di Wamena dan Papua Pegunungan termasuk menyiapkan tempat kegiatan dan proposal yang nantinya akan disampaikan kepada beberapa stakeholder.
“Kegiatan akan dilakukan pada bulan agustus berdekatan dengan pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem Wamena, tempat kegiatannya ini kami masih koordinasi juga. Jadi selain lomba kami juga akan lakukan Raker Papuan Voices di Wamena” Jelas Sonny Wamu.
Ketua Papuan Voices Wamena, Bonny Lanny mengatakan, sesuai dengan tema besar Festival, peserta lombah akan diarahkan untuk membuat film yang mengarah pada kehidupan social masyarakat dan advokasi masyarakat adat Papua.
“Tentang kehidupan social masyarakat Papua terus masalah – masalah advokasi yang lebih berpihak kepada pemberdayaan masyarakat local atau masyarakat adat Papua” kata Bonny Lanny.
Bonny mengatakan, komunitas Papuan Voices Wamena terdapat di sejumlah wilayah di Papua termasuk di Wamena, sejauh ini sudah 6 kali melakukan festival film di beberapa daerah, kali ini festival yang ke – 7 Papuan Voices Wamena menajdi tuan rumah.
“Dan yang ke tuju ini kami dikasih kepercayaan untuk lakukan festivalnnya di Wamena dan kami sudah membentuk panitia secara local untuk mempersiapkan semua kebutuhan untuk mengadakan festival ini” kata Lnny.
Menurut Bonny, Festival ini terbuka untuk umum bagi masyarakat di tanah Papua dari Sorong sampai Merauke, terbuka juga untuk masyarakat di luar Papua tapi cerita film tentang Papua. “Lombah Filmnya ini kami buka secara umum dari luar Papua juga bisa yang penting dia cerita tentang Papua” katanya.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*