Dekai,nokenwene.com— Olga, seorang penjual nasi kuning di Pasar Lama Dekai sumringah ketika sejumlah pemuda melakukan aksi bersih sampah di lokasi Pasar Lama. Sudah berbulan-bulan sampah menumpuk membentuk beberapa bukit kecil di pinggir jalan Pasar Lama. Berbagai jenis sampah itu ditumpuk begitu saja. Ada yang berserakan, ada pula yang dimasukkan dalam karung.
“Kami yang berjualan makanan di sini seringkali kesulitan karena bau sampah. Selain itu lalat beterbangan hingga hinggap di tempat jualan kami”, keluh Olga di Dekai, Sabtu 920/04/2024)
Dirinya mengaku ikut membuang sampah di pasar lama. Namun dirinya selalu memasukkan sampah dalam karung dan meletakkan di tempat itu dengan harapan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup bisa mengangkut sampah dalam karung dan membawanya ke TPA.
Selain di Pasar Lama Dekai, karung-karung berisi sampah berserakan di sepanjang jalan Jenderal Sudirman atau jalan Poros Logpon. Berbagai jenis sampah mulai dari botol plastik, plastik kresek, plastic kemasan makanan hingga pempers dibuang begitu saja di berbagai jalan di Dekai.
Yang lebih memprihatinkan sampah pun memenuhi hingga menyumbat selokan air di depan toko Cahaya Yahukimo hingga selokan di sekitar Jalur Satu Dekai. Tidak jarang setiap kali hujan deras dan lama menyebabkan air dari selokan meluap dan membawa serta sampah ke badan jalan.
Kondisi ini menjadi keprihatinan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Yahukimo, Ami Yikwa Yahuli. Dalam rangka menyambut hari Kartini, Ami Yahuli mengajak 25 kelompok pemuda untuk berpartisipasi melakukan pembersihan kota Dekai.
“Kita melakukan pembersihan kota Dekai ini karena sampah dibuang di sembarangan tempat hingga menimbulkan bau dan menjadi sumber wabah penyakit”, kata Ami Yahuli.
Menurutnya kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan agar bisa menjaga kebersihan kota Dekai. Sebab masyarakat sendirilah yang menikmati kebersihan kota. Selain itu, Ami Yahuli menegaskan bahwa sampah yang berserakan atau menumpuk di wilayah pemukiman warga menyebabkan nyamuk dan berbagai sumber penyakit lainnya berkembang sehingga membuat masyarakat sakit bahkan hingga meninggal dunia.
Karena itu, Ami Yahuli mengajak masyarakat kota Dekai untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya dan tidak membuang sampah sembarangan. Dirinya berharap kegiatan Bersih Kota ini membangkitkan kesadaran masyarakat Dekai untuk bersama-sama peduli pada lingkungan hidup.
Ape Sobolim, koordinator salah satu kelompok yang melakukan aksi Bersih Kota mengungkapkan bahwa kegiatan Bersih Kota ini tidak ada kaitannya dengan Dinas Lingkungan Hidup tetapi sebagai bagian dari program PKK Yahukimo.
“Hari ini kita bersih kota Dekai mulai di sekitar 25 titik. Setiap titik ada koordinatornya”, ungkap Sobolim di Pasar Lama Dekai.
Luis, seorang warga Dekai memberikan apresiasi kepada Ketua Tim Penggerak PKK Yahukimo yang telah menginisiasi adanya kegiatan Bersih Kota tersebut. Namun dirinya berharap apa yang telah dilakukan oleh PKK turut diikuti oleh masyarakat Dekai.
“Kita berterima kasih kepada ibu Ami yang sudah tergerak akan kondisi kebersihan kota Dekai ini. Tetapi masyarakat sendiri mestinya sadar dan tidak membuang sampah sembarangan”, ungkap Luis di Dekai.
Menurutnya kebersihan lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
“Salah satu pelaku pembuangan sampah sembarangan adalah para pelaku usaha di Dekai. Kita sering temukan sampah dari toko-toko yang dibuang di pinggir jalan. Sampah yang menumpuk di Pasar Lama itu juga merupakan sampah dari para pelaku usaha”, jelas Luis.
Dirinya berharap selain kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih, Dinas Lingkungan Hidup maupun Distrik Dekai mesti lebih berperan mengatasi masalah sampah di Dekai. Menurutnya masalah sampah di Dekai selama ini karena tidak ada petugas yang mengangkut sampah untuk dibawa ke TPA.
“Meski masyarakat mengumpulkan sampahnya, namun kalau petugas kebersihan tidak bekerja mengangkut sampah maka akan menyebabkan penumpukan sampah di kota” ujarnya lagi.
Ia berharap semua pihak memperhatikan kebersihan kota Dekai agar tidak menimbulkan wabah penyakit seperti DBD dan diare.
Informasi yang dikumpulkan nokenwene.com, beberapa kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) telah ditemukan di Dekai sejak beberapa bulan terakhir. Kasus DBD di Dekai bahkan telah menyebabkan adanya korban jiwa.
Atas temuan kasus DBD tersebut, beberapa waktu lalu Dinas kesehatan telah melakukan fogging di beberapa titik di Dekai seperti area sekitar RSUD Dekai, Perumahan Eselon II, Polres dan beberapa titik lain yang telah ditemukan kasus DBD.
Pewarta : Natan Sama