Kamis, Oktober 16, 2025
NokenWene
No Result
View All Result
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Seni dan Budaya Sosial Budaya

Rela Mati di Kayu Salib, Yesus Hanya Minta Kesetiaan Manusia

in Sosial Budaya
Rela Mati di Kayu Salib, Yesus Hanya Minta Kesetiaan Manusia

Umat saat keluar dari gereja usai ibadah Jumat Agung (JW Noken)

Share on WAShare on FB

Wamena, nokenwene.com – Setelah Yesus rela mengorbankan dirinya di Kayu Salib di bukit golgota untuk pengampunan dosa manusia, Ia tidak meminta banyak dari manusia tapi hanya kesetiaan dalam pelayanan Tuhan.

Sengsara  Tuhan Yesus Kristus di kayu Salib di bukit Gologota hingga kematiannya yang diperingati dalam ibadah Jumat Agung merupakan penggenapan nubuatan para nabi untuk pengampunan dosa umat manusia di muka bumi.

RelatedPosts

Peringati HUT ke 22, Komisi Perempuan GIDI Lembah Baliem Gelar Seminar

Gubernur Papua Pegunungan Ajak Bupati dan Masyarakat Dukung Program Presiden

Hal tersebut disampaikan Pdt. Matius Himan, S.Th dalam ibadah Jumat Agung Majelis Wilayah Jayawijaya Selatan, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang di pusatkan di GPdI Jemaat Bukit Moria Distrik Walesi, jumat (29/03/2024).

Suasana ibadah Jumat Agung di GPdI Bukit Moria Walesi (JW Noken)

Mengutip Injil Yohanes pasal 19 ayat 28 – 30, Pdt. Matius Himan mengatakan, peristiwa kematian Yesus di kayu Salib adalah sebuah peristiwa rencana Allah. “Semua yang terjadi di atas golgota itu adalah semua sudah dikehendaki oleh Allah” katanya.

Katanya, Allah bukan tiak mampu untuk menolong Yesus yang disalibkan, tapi karena memang telah direncanakan Nya untuk pengampunan dosa manusia, karena Ia melihat manusia selalu dan selalu jatuh dalam dosa.

“Dia (Yesus) relah bertahan, supaya saudara dan saya diselamatkan dan sudah diselamatkan hari ini karena kematian Yesus. Dosa apapun yang kita sudah pernah buat, melalui kematian Dia sudah mengampuni” kata Pdt. Himan yang juga ketua Majels Daerah GPdI Provinsi Papua Pegunungan.

Untuk itu, lebih jauh pendeta mengajak umat Tuhan di GPdI untuk tidak sia-siakan keselamatan dan pengampunan dosa yang sudah diberikan Tuhan melalui kematian Nya di Kayu Salib. “Hidup ini kepunyaan Tuhan, Yesus sudah bayar mahal” kata Himan.

Dengan demikian, kini saatnya manusia harus melakukan berbagai kehendaknya, hidup di jalan yang benar sebagaimana perintah Tuhan dan tidak secara terus – menerus melakukan dosa. Pembalasan manusia terhadap pengobranan Yesus adalah pelayanan yang sungguh-sunggu kepada Tuhan.

“Layanilah terus, jangan bermain-main dengan Tuhan. Apa yang kita akan bayar ke Tuhan, pengorbananmulah yang Alaah tuntut, kesetiannmulah yang Allah tuntut, uluran tanganmulah yang Allah tuntut, berikannlah hidupmu untuk Tuhan” ajak Pdt. Himan.

Ibadh Jumat Agung umat GPdI Jayawijaya wilayah selatan itu dihadiri ratusan umat dari 4 gereja GPdI Wilayah setempat.  Usai ibadah dilakukan jamuan makan bersama masakan khas Papua Pegunungan: Bakar Batu.(*)

Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*

Tags: GPdI JayawijayaIbadah PaskahJumat Agung
SendShareTweet

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Contact
  • Depan
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Nokenwene.com – Jurnalisme Warga Noken
  • Tentang Kami

© 2022 Nokenwene