Wamena, nokenwene.com – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan, menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak di Jayawijaya. Penetapan itu atas temuan 9 kasus campak di kota Wamena dari 144 suspek yang dikirim ke laboratorium Surabaya. Kasus itu mulai terdeteki sejak bulan mei 2023.
Menyikapi kasus tersebut, pemerintah Kabupaten Jayawijaya bersama berbagai stakeholder segerah menggelar rapat koordinasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kasus campak, pada salah satu hotel di Wamena, selasa (13/06/2023).
Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Bupati Jayawijaya, Jhon Ricar Banua didampingi Wakil Bupati Marthin Yogobi, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Willy Mambiew, SpOG, para kepala Puskesmas dan kepala Distrik se Kabupaten Jayawijaya, serta sejumlah pmpinan OPD lainnya.
“Dengan adanya temuan campak kami sudah rapat untuk kita mulai lakukan penindakan, pengobatan maupun mencari dan pencegahan di wilayah-wilayah yang kita lihat tadi” Kata Bupati Jayawijaya, Jhon Ricard Banua menjelaskan pertemuan tersebut.
Upaya tersebut akan dilakukan dengan pembentukan tim dan jadwal kunjungan untuk selanjutnya diturunkan pada sejumlah distrik di Kabupaten Jayawijaya.
“Mulai hari jumat, tim dari Puskesmas Distrik maupun dari Dinas Kesehatan maupun OPD terkait, kita lakukan berbagai upaya di beberapa titik yang akan ditentukan” ungkap Bupati.
Bupati juga mengatakan Pemerintah akan segerah menetapkan status Jayawijaya sebagai KLB kasus Campak karena temuannya sudah melebihi standasr untuk dietapkan sebagai kejadian luar biasa yaitu sebanyak 9 kasus Campak.
“Saya kira sudah kita harus lakukan KLB karena lebih dari dua saja sudah harus KLB. Saya sudah perintahkan kemarin mudah-mudahan saya lihat SK nya, hari ini kalo sudah ini ya kami sudah bisa keluarkan (status KLB)” ungkap Bupati Banua.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya, Dokter Willy Mambiew, SpOG, mengatakan, kasus campak tersebut mulai terdeteksi sejak bulan mei lalu, awalnyya 3 kasus, tapi setelah dikirm suspek ke laboratorium Surabaya ditemukan 9 Kasus campak di Jayawijaya.
“Suspek itu sampai kemarin ada 144, hasilnya mereka konfirmasi 9 itu positif semua. Kasus ini mulai meningkat dari bulan mei ke sini sampai kemarin itu jumlahnya sudah 144” kata Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya.
Dikatakan, kasus tersebut tersebar pada 14 Distrik di Jayawijaya dan lebih dominan terdapat di Wamena kota. “Paling banyak ada di Wamena kota” kta Dokter Willy.
Dokter menjelaskan, potensi penyebaran kasus tersebut sangat besar karena campak bisa menular pada lingkungan sekitar pasien campak berada.
“Secara epidemolgi kalo satu yang kena dia punya potensi untuk menyebar ke yang lain itu ada” Jelasnya. (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*