Wamena, nokenewene.com – Menyikapi pertikaian dua Kelompok Masyarakat yaitu suku Mee dan suku Dani di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah beberapa waktu lalu, keluarga besar Suku Mee di Kabupaten Jayawiaya angkat bicara.
Sebagaimana diketahui, konflik antar suku Mee dan Dani di Nabire itu pecah akibat perebutan tapal bata tanah adat di Topo Distrik Uwapa Kabupaten Nabire, konflik terjadi sejak tanggal 5 hingga 7 juni 2023.
Menyikapi hal itu, perwakilan keluarga besar suku Mee Wilayah Lapago di Wamena Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan, mengeluarkan pernyataan sikap dalam jumpa pers pada senin (12/6/2023) di Wamena.
Kepala Suku Mee Wilayah Lapago Ambeles Yogi melalui Wakil Ketua Simon L Kudiai, mengatakan akibat dari pertikaiann dua kelompok masyarakat tersebut, maka pihaknya merasa perlu untuk menyampaikan solusi-solusi dalam pernyataan sikap.
“Pertama kami minta dengan hormat pihak kamanan segerah panggil kepala suku Wate atas nama Aleks Riaki untuk menjelaskan tentang penjualan tanah yang mengakibatkan konflik di Topo distrik Uwapa Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah,”tegasnya.
Solusi Kedua yang tawarkan oleh Ikatan Keluarga Besar Suku Mee Wilayah Lapago Mendukung penuh dalam proses penyelesaian masalah oleh pihak terkait tentang tapal batas antara suku mee dan suku Wate di Kabupaten Nabire.
“Ketiga, segera melakukan mediasi penyelesaian masalah batas antara suku Mee dan suku Wate di Kabupaten Nabire,” Ujar Kudiay.
Keempat Pihaknya, Mendorong Pemerintah daerah yang berada di Provinsi Papua Tengah untuk dapat memfasilitasi pihak korban yang berdampak bencana sosial dan merelokasi ke lokasi yang lebih aman sehingga konflik serupa tidak terjadi di kemudian hari.
“Kelima kami Ikatan keluarga besar suku Mee wilayah Lapago dengan tegas menolak segala macam isu -isu hoaxs, provokator yang menyebabkan adu domba sesama suku yang ada di papua” Tegasnya.
Selain itu, Simon Kudiai juga menambahkan bahwa prinsip dasar warga suku Mee adalah masalah individu atau oknum tertentu di selesaikan secara internal antar pelaku dengan pelaku atau oknum tersebut.
“Jadi kami berharap masalah ini jangan sampai merembet ke suku lain ataupun suku Mee dan Dani yang ada di luar Nabire kita harus menjaga itu agar hal yang tidak kita inginkan bersama itu terjadi lagi di daerah lain , Imbunya (*).
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena