• Latest
  • Trending
Lapor Komnas HAM Tentang Hak Tanah Adat, Ini Alasan Bonny Lanny

Lapor Komnas HAM Tentang Hak Tanah Adat, Ini Alasan Bonny Lanny

12 Juni 2023
 ASN Papua Pegunungan Diminta Tidak Munafik Di Hadapan Pimpinan

 ASN Papua Pegunungan Diminta Tidak Munafik Di Hadapan Pimpinan

12 Juni 2025
Baru Mengungsi Karena  Banjir, Masyarakat di Wamena Mengungsi Lagi Akibat Rentetan Tembakan

Baru Mengungsi Karena  Banjir, Masyarakat di Wamena Mengungsi Lagi Akibat Rentetan Tembakan

10 Juni 2025
Bunyi Tembakan di Beberapa Kampung, Warga Wamena Resah

Bunyi Tembakan di Beberapa Kampung, Warga Wamena Resah

10 Juni 2025
Fransina Daby: Pasca Banjir Saat Ini Masyarakat Butuh Alat Kerja dan Bibit

Fransina Daby: Pasca Banjir Saat Ini Masyarakat Butuh Alat Kerja dan Bibit

2 Juni 2025
“Setelah Banjir Kami Sedang Buka Kebun Baru, Kenapa Pemerintah Tidak Kasih Bantuan Lagi”?

“Setelah Banjir Kami Sedang Buka Kebun Baru, Kenapa Pemerintah Tidak Kasih Bantuan Lagi”?

28 Mei 2025
Hendak Hadirkan SPORNAS Papua Pegunungan, Dispora 8 Kabupaten Diminta Siapkan Atlet Pelajar

Hendak Hadirkan SPORNAS Papua Pegunungan, Dispora 8 Kabupaten Diminta Siapkan Atlet Pelajar

28 Mei 2025
 IMAPA Kalsel Salurkan Bantuan ke Korban Terdampak Banjir di Wamena

 IMAPA Kalsel Salurkan Bantuan ke Korban Terdampak Banjir di Wamena

27 Mei 2025
Senin, Juni 16, 2025
NokenWene
No Result
View All Result
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra
No Result
View All Result
NokenWene
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Lapor Komnas HAM Tentang Hak Tanah Adat, Ini Alasan Bonny Lanny

in Ekonomi, Headline, Lingkungan, Polhukam, Sosial Budaya
Lapor Komnas HAM Tentang Hak Tanah Adat, Ini Alasan Bonny Lanny

Bonny Lanny di Komnas HAM RI - Dok. Pribadi

Share on WAShare on FB

Wamena, nokenwene.com – Bonny Lanny, salah seorang pemilik ulayat tanah adat di Walesi mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau Komnas HAM RI perihal pemaksaan pembangunan Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan di atas tanah adatnya.

Bonny Lanny mengatakan ia mewakili 3 aliansi masyarakat adat yang tidak setuju rencana pembangunan kantor gubernur di wilayah tanah adat Walesi dan Wouma. Tiga aliansi itu adalah masyarakat adat Walesi, Wouma dan Asolokobal.

RelatedPosts

 ASN Papua Pegunungan Diminta Tidak Munafik Di Hadapan Pimpinan

Baru Mengungsi Karena  Banjir, Masyarakat di Wamena Mengungsi Lagi Akibat Rentetan Tembakan

Dikatakan, alasan penolakan hingga pengaduan ke Komnas HAM bukan tidak terima dengan pembangunan kantor provinsi atau pembangunan lainnya, akan tetapi ini soal lokasi perkebunan warga dan potensi dampak negatif yang berkepanjangan baik secara adat maupun dampak dari kantor tersebut.

“Ini kebun, saya ini anak adat di tempat itu juga. Kalau bikin kantor Gubernur kita dengan masyarakat lain mau bikin kebun di mana, ini yang saya maksud, saya tidak mau kena dampak secara adat juga” kata Bonny Lanny kepada nokewen.com minggu (11/06/2023).

Bonny Lanny mengakui memang benar bahwa sejumlah masyarakat di Walesi mendukung pembangunan itu melalui 5 kepala suku adat di Walesi, akan tetapi ini bukan soal jumlah banyak yang mendukung tersebut.

“Tapi saya bicara atas dasar saya punya tete (red:kakek) korban saat perebutan lokasi itu dan ini tempat keramat saya juga, dekat pekarangan rumah saya kebun saya dan masyarakat, gereja juga di sini, honai saya juga di situ. Ini semua mau dikemanakan” Kata Bonny Lanny

Dengan demikian kata Bonny,  jika kantor Gubernur dipaksakan dibangun di wilayah tersebut, dampak pertama yang akan dirasakan adalah dirinya, baik dampak secara adat maupun dampak negatif dari pembangun kantor gubernur tersebut.

“Jadi mau 5 suku ka, 10 suku ka, 100 suku yang mendukung saya tidak peduli itu, karena saya ini anak adat di lokasi itu, mereka yang bicara ini tinggal agak jauh ke atas sedangkan saya persisi di tempat itu, jadi saya bicara atas dasar itu, dampak pertama saya yang kena kalo kantor bangun di situ” Jelas Bonny Lanny.

Sebelumnya pada jumat 9 juni lalu, Bonny Lanny bersama masyarakat 3 aliansi yaitu Walesi, Wouma dan Asolokobal mengadu ke Komnas HAM RI di Jakarta. Laporan pengaduan tersebut diterima langsung oleh Komisioner Pengaduan Komnas HAM RI Hari Wibowo di kantor Komnas HAM RI di Jakarta.

Tujuannya agar tanah adat mereka tidak diambil alih oleh pemerintah untuk membangun kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan. “Itu saja, kalo mau dibangun di tempat lain silahkan” kata Bonny dari jakarta melalui sambungan telepon.

Selain melaporkan pengaduan ke Komnas HAM, Bonny Lanny juga mengaku pihaknya hendak membangun jarinyan dengan berbagai pihak di Jayapura maupun di Jakarta demi mendapatkan keadilan tentang hak masyarakat adat.

“Kita mau dapat keadilan di tanah kita Jayawijaya ini susah jadi saya ke luar, ke teman-teman LBH Jayapura, ALDP, teman-teman di Kontras dan berbagai pihak lain hingga ke Komnas HAM ini. Karena di Wamena itu mereka pake kekuatan militer jadi kita susah dapat keadilan,” ujarnya.

Lanjut Bonny, pembongkaran jalan yang saat ini hendak dilakukan di Walesi itupun tidak jelas tujuannya apa, karena hingga saat ini masyarakat tidak diberitahu tujuan pembongkaran tersebut.

“Alat berat katanya ada bongkar jalan tapi tujuan untuk apa kan kita tidak tahu, pemerintah tidak bicara, hanya bongkar dengan kekuatan militer” ujarnya.

Dari pantauan di lapangan, saat ini di wilayah Walesi tempat rencana pembangunan kantor Gubernur sedang dilakukan pembongkaran, namun belum diketahui tujuan pembongkaran tersebut. hingga kini pemerintah belum menyampaikan secara terbuka tujuan pembongkaran tersebut.(*)

Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*

Tags: Lokasi Kantor GubernurProKontra Kantor Gub. Papua Pegunungan
SendShareTweet
Previous Post

Lima Suku di Walesi Nyatakan Sikap Lokasi Kantor Gubernur Sudah Sah

Next Post

Natal PKK dan Bunda PAUD Jadi Panggung Anak Dekai Berkreasi dan Bahagia

Next Post
Ami Yahuli, Ketua PKK dan Bunda PAUD Yahukimo saat membawakan renungan natal bagi anak-anak dalam acara natal PKK dan BPokja Bunda PAUD Yahukimo.

Natal PKK dan Bunda PAUD Jadi Panggung Anak Dekai Berkreasi dan Bahagia

Rusmin Yigibalom: Timesl Bawaslu Kabupaten Mohon Utamakan Pelamar Non ASN

Rusmin Yigibalom: Timesl Bawaslu Kabupaten Mohon Utamakan Pelamar Non ASN

Sikapi Konflik Antar Suku di Nabire, Keluarga Besar Suku Mee di Wamena Angkat Bicara

Sikapi Konflik Antar Suku di Nabire, Keluarga Besar Suku Mee di Wamena Angkat Bicara

Banyak Dibaca

  • Bunyi Tembakan di Beberapa Kampung, Warga Wamena Resah

    Bunyi Tembakan di Beberapa Kampung, Warga Wamena Resah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baru Mengungsi Karena  Banjir, Masyarakat di Wamena Mengungsi Lagi Akibat Rentetan Tembakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  •  ASN Papua Pegunungan Diminta Tidak Munafik Di Hadapan Pimpinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terungkap, Terduga Pelaku BOM Molotov di Kantor Jubi Anggota TNI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Goyang Patola dan Ancaman Terhadap Budaya Papua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Nokenwene.com merupakan media publikasi bagi Jurnalisme Warga Noken yang digagas para sahabat jurnalis dan aktivis di Wamena, Papua

© 2017-2022 Nokenwene.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Polhukam
  • Pendidikan dan Kesehatan
  • Ekonomi
  • Seni dan Budaya
  • Perempuan dan Anak
  • Opini
  • Lainnya
    • Lingkungan
    • Pengungsi Nduga
    • Perjalanan
    • Jurnalis Cilik
    • Kopi Wamena
    • Sastra

© 2022 Nokenwene

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist