Wamena, nokenwene.com – Parina Karunggu (14), salah satu korban tertembak di Kuyawage membutuhkan penanganan medis segera.
Raga Kogoya, aktivis HAM asal Nduga menjelaskan kepada nokenwene.com, pada 04 April lalu, Parina Karunggu bertemu aparat dan ditembak saat sedang bersama teman-temannya dalam perjalanan dari Wamena menuju Distrik Paro Kabupaten Nduga.
“Mereka dalam perjalanan untuk menjemput orangtuanya untuk mengungsi ke Wamena karena kondisi sudah tidak aman bagi masyarakat sipil. Tetapi mereka bertemu aparat dan terjadi penembakan sehingga mengenai Parina,” ungkap Kogoya.
Lanjut Kogoya, sejak kejadian itu, tidak ada penanganan medis terhadap Parina. Ia ditangani oleh kerabat di Kuyawage.
“Kami ingin bawa dia ke Rumah Sakit, tetapi tidak bisa karena pesawat tidak diizinkan mendarat di zona konflik. Sementara jalan yang belum beraspal tidak memungkinkan membawa Parina dengan mobil,” jelasnya.
Meski mengaku tidak tahu kondisi terakhir Parina, Raga Kogoya mendesak pemerintah untuk segera berupaya melakukan evakuasi terhadap Parina.
“Saat ini kami tidak tahu kondisi terakhirnya. Kami tidak bisa berkomunikasi dengan masyarakat di sana karena mereka kesulitan jaringan. Kami harap pemerintah cepat turun ke sana dan bawa dia ke Rumah Sakit,” harapnya.
Katanya lagi, saat mendapat informasi tersebut, kondisi Parina sangat menderita. Ia tertembak pada bagian belakang tubuhnya hingga menembus bagian pusar.
“Diduga ada serpihan peluru yang masih bersarang dalam tubuhnya. Sehingga kita butuh tindakan segera untuk menyelamatkannya,” tutup Kogoya.(*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken*