Wamena, nokenwene.com – Kehadiran Elisabeth Bromley, anak dari Dr. Miron Bromley pada perayaan HUT Pekabaran Injil (PI) ke 69 tahun, 20 april 2023 di Kampung Minimo, telah memperkuat polemik tempat sejarah pekabaran injil di Kabupaten Jayawijaya.
Bahwa Minimo adalah tempat kontak pertama masyarakat Baliem dengan dunia luar melalui misionaris Injil pada 20 april 1954, ketika itu Dr. Miron Bromley bersama rombongannya pertama kali menginjakan kaki di pinggir sungai Mini kampung Minimo.
Elisabeth Bromley adalah anak ke dua dari Dr. Miron Bromley, salah satu perintis Injil di Jayawijaya, Elisabeth ikut beribada di Minimo pada syukuran HUT ke 69 Pekabaran Injil di Lembah Baliem rabu (20/04/2023).
Elisabeth bahkan sudah berada di Minimo sejak tanggal 19 april dan bermalam di Minimo. Ia mengakui bapaknya pertamakali mendarat di Minimo.
“Saya datang ke sini untuk ikut bersama – sama ibadah di sini pada 20 april 2023 ini. Bapak saya “Molamali” (Bromley dalam sebutan warga lokal ketika itu) telah bawa Injil ke sini dan warga Minimo telah mempertahankannya jadi saya bangga” Ucap Elisabeth Bromley dalam bahasa daerah Baliem.
Elisabeth Bromley juga mengucapkan banyak terimakasih kepada warga Minimo yang telah menerima ayahnya Dr. Miron Bromley bersama rombongan Misionaris lainnya pada 20 april 1954.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat Minimo karena telah menerima bapak saya “Molamali” untuk memperbesar kabar injil di daerah ini. Untuk itu saya ucapkan terimakasih” Kata Wanita kelahiran Tangma Kabupaten Yahukimo itu.
Sementara itu, Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, SH, M.Hum, mengatakan hadirnya Elisabeth Bromley pada jejak kaki ayahnya di Kampung Minimo membuktikan bahwa sejarah pendaratan injil pertama di lembah baliem itu ada di Minimo.
“Dengan kehadiran putri Bromley (Elisabeth Bromley) yang ada di sini dengan kehadirannya perayaan hari ini itu memberikan justifikasi bahwa yang sesungguhnya di sini. Memberikan pengakuan sejarah bahwa sesungguhnya saya punya orang tua mendarat di sini (di Minimo)” Kata Marthen Yogobi.
Untuk itu Wakil Bupati juga berharap agar semua pihak bisa membedahkan sejarah pendaratan injil pertama dan sejarah penyebaran karena keduanya memiliki makna sejarah yang berbeda. Hitigima adalah tempat sejarah penyebaran Injil tapi Minimo adalah pendaratan pertama.
“Saya harap konsensus semacam ini, kesepakatan semacam ini intelektual harus duduk bicara. Saya harap pak camat punya tugas ini harus bicara” Kata Wakil Bupati.
Kepala Distrik Maima, Irman Mulait juga mengatakan kehadiran Elisabeth Bromley di Minimo, bukti nyata sejarah bahwa pendaratan injil di Lembah Baliem Wamena pertama kali terjadi di Kampung Minimo 20 april 1945.
“Selama ini ada yang bilang Injil bukan masuk di kampung Minimo, terbukti hari ini ibadah injil masuk ada di beda-beda tempat. Tapi saya mau kasih tahu sejarah tidak pernah tipu dan sejarah membuktikan bahwa anaknya perintis (Elisabeth Bromley) hadir di kampung Minimo dan bermalam di sini itu harus ingat” Tegas Kepala Distrik.
Ibadah syukuran HUT PI ke 69 tahun di kampung Minimo tersebut dilaksanakan secara Oikumene dari 5 denomenasi gereja yang ada di Wilayah itu, yaitu Gereja Katolik, Advent, GBI, GPdI dan Gerejah Kemah Injil. (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken*