Wamena, nokenwene.com – Sebanyak 10 orang dilaporkan Korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Sinakma, Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, kamis (23/02/2023). Sementara korban luka sebanyak 17 orang.
Demikian laporan yang disampaikan Aktivis HAM Wamena Theo Hesegem kepada media di Wamena, jumat (24/02/2023). Theo menyebutkan korban meninggal dunia maupun korban luka dominan akibat terkena tembakan peluru.
“Pantuan saya tadi malam warga yang meninggal itu ada 9 orang, warga non Papua itu dua orang. Dua orang itu kena panah dan juga dibacok apakah menggunakan parang, pisau atau kampak kita tidak tahu tapi saya lihat ada luka bacok” Ungkap Theo Hesegem.
Sementara 7 korban Orang Asli Papua yang meninggal dunia duduga karena kena luka tempak senjata api.
“Nah yang 7 korban itu sedang berada di ruang jenazah (RSUD Wamena), dari 7 orang itu mengalami luka tembak. Keluarga belum mengambil sampai hari ini” katanya.
“Pantauan saya tadi pagi itu ada satu korban lagi, tapi korban ini sedang berada di rumah keluarga, korban semuanya sudah 10 orang” Ungkap Theo.
Sedangkan korban luka yang dihimpun Aktivis HAM Theo Hesegem sebanyak 17 orang.
“Korban luka itu ada yang kena tembak di dada, ada yang di kaki, punggung, ada di bawa lengan, ketiak dan ada beberapa luka yang dialami” Ungkapnya lagi.
Sementara itu, Direktur RSUD Wamena Dokter Felly Sahureka yang hendak dikonfirmasi sejumlah awak media perihal data korban, belum mau memberikan data tersebut.
“Kita selesaikan masalah dulu ya” kata Dokter Felly, sambil berlalu pergi dari hadapan awak media yang hendak menanti di depan ruang kerjanya di RSUD Wamena, jumat siang.
Sementara itu, informasi dari warga menyebutkan korban meninggal dunia sebanyak 14 orang. Sebagian besar korban adalah diduga kena tembakan peluru aparat saat mengamankan kerusuhan tersebut.
“Di ruang mayat sekrang ada 8 orang, semua orang Papua, dua orang yang saudara kami dari pendatang katanya suda berangkat tadi, ada 4 orang lagi yang masih di bawa ke keluarga. Korban orang Papua ini semua kena tembakan aparat kemarin” Ujar seorang keluarga korban yang ditemui di ruang mayat RSUD Wamena.
Pada kamis (23/02/2023) Kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya diduga dipicu akibat hoax penculikan anak, tepatnya di Jl. Wamena- Habema kampung Elekma.
Informasi dari kepolisian setempat menyebutkan, sejumlah warga hendak membawa soerang anak menggunakan kendaraan roda empat, lantas warga mengiria pelaku penculikan anak. Amuk masa pecah, sujumlah ruko dan kendaraan dibakar. (*)
Pewarta: Jurnalis Warga Noken Wamena*