Dekai,nokenwene.com—Sehari setelah kasus penembakan terhadap demonstran di Dekai Yahukimo yang menyebabkan Dua orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka-luka, Komnas HAM Kantor Perwakilan Papua tiba di Dekai, Rabu (16/03/2022).
Kehadiran Komnas HAM di Dekai untuk melakukan investigasi terhadap kasus penembakan terhadap demonstran dalam demonstrasi damai menolak pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di tanah Papua.
Frits Ramandei, Ketua Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua saat mendatangi keluarga korban meninggal dunia mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi selama beberapa hari ke depan.
“Pertama sekali, kami turut berduka cita yang mendalam bersama keluarga besar suku Meck atas meninggalnya dua orang anggota suku,” ungkap Ramandey di hadapan keluarga besar suku Meck di rumah duka, Asrama Puldama di Dekai, Rabu (16/03/2022).
Sebagai pimpinan kantor perwakilan Komnas HAM di Papua, ungkap Ramandey, dirinya memutuskan untuk turun langsung memimpin tim melakukan investigasi agar bisa memastikan kronologi dan pelaku yang sebenarnya.
“Karena itu saya akan berada di sini untuk mendengarkan keterangan saksi-saksi, saya akan melihat dan mendengarkan korban lalu melakukan rekonstruksi dan reposisi,” jelas Ramandey.
Untuk itu, dirinya meminta dukungan keluarga korban dan masyarakat agar pekerjaan tersebut bisa berjalan lancar.
“Setelahnya, kami akan meminta keterangan dari pihak kepolisian sehingga jelas kronologi dan pelakunya,” tambah Ramandey.
Terkait kehadiran Komnas HAM, seorang pemuda perwakilan suku Meck mengungkapkan bahwa masyarakat suku Meck telah memutuskan untuk menyerahkan kematian dua pemuda itu kepada Tuhan dan penyelesaiannya kepada pihak Komnas HAM.
“Kami percayakan penyelesaian kasus ini kepada Komnas HAM. Tetapi kami dari suku Meck dan masyarakat di 51 distrik 517 kampung meminta Komnas HAM serius menyelesaikan kasus ini,” ungkap perwakilan pemuda suku Meck
Menurutnya, masyarakat sedang menanti kinerja Komnas HAM. Sebab selama ini berbagai kasus pembunuhan terhadap masyarakat sipil Papua tidak ada yang tuntas diproses.
“Namun kami tidak percaya karena kasus pelanggaran HAM di beberapa kabupaten di Papua tidak pernah terungkap. Tetapi kami hargai kehadiran Komnas HAM hari ini, kami tunggu hasil kerja dan berharap kasus ini diselesaikan sampai tuntas secepatnya,” tambahnya.
Pewarta: Nathan Sama
Discussion about this post