Jayapura, nokenwene.com – Ibadah Perayaan Natal, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Numbay Jayapura Papua, jumat (10/12/2021), dilaksanakan di bawa tekanan aparat kepolisian setempat.
Spanduk ibadah Natal KNPB yang bertepatan hari HAM sedunia itu disita polisi dengan alasan ada logo KNPB.
“Pagi sekitarJam9:20 Polisi dan TNI datang bubarkan Ibadah dengan alasan tidak ada surat Ijin maka ibadah ini segera bubarkan Karena Ibadah Natal yang Kalian lakukan adalah di luar sepengetahuan kepolisian, kalila ini menggunakan berbau Ibadah KNPB Spanduk Sudah jelas Kalian menggunakan Bendera KNPB” Kata Ketua KNPB Numbay, Hosea Yeimo Usai Ibadah.

Hosea mengatakan, polisi kemudian sita spanduk natal berukuran 2×3 yang sudah terpasang dan berusaha membubarkannya, akan tetapi upaya negosiasi KNPB berhasil dan dilakukan kesepakatan waktu pelaksanaan Ibadah.
“Polisi sambil menyita Spanduk berukuran 2×3 ditarik spanduk yang kami pasang itu,tapi kami berusaha bangun negosiasi sampai merka kasi waktu Jam 12 selesai sehingga kami selesai sesuai dengan waktu yang disepakati tadi” Katanya di taman budaya Expo Waena, tempat Ibadah digelar.
Lebih jauh Hose Menjelaskan, meski dibawah tekanan aparat kepolisian, ibah telah terlaksana dengan baik. Ibadah dipimpin Pdt, Ham Tenoye.
“Ibadahnya dipimpin oleh Pdt. HamTenoye, dengan FirmanTuhan terambil dari Matius 1:21 sesuai denganTema yang diambil panitia (yaitu) Allah utus Yesus sebagai sang revolusiner untuk bangsa yang tertindas” Ungkapnya.
Benny Murib, Sekretaris KNPB Numbay, mengatakan penyiataan spanduk natal dan tekanan polisi pada perayaan Natal di hari HAM sedunia merupakan wujud tidak adanya ruang demokrasi bagi rakyat Papua dalam Indonesia.
“Terbukti bahwa hari ini kami merayakan Ibadah seremonial hari HAM sedunia sekaligus Natal dibatasi dengan kekuatan begitu besar dengan peralatan lengkap Spanduk utama kami dirampas polisi” Tegas Benny Murib.
Pewarta: Tinus Heluka / Jurnalis Warga Noken