Oleh Pilipus Robaha
PON XX Papua, Torang bisa apa? Bisa menghabiskan 10,43 triliun rupiah untuk membiayai PON XX Papua. Ada yang ingin bertanya, rakyat Papua dapat apa dari PON?
Saya mau bilang, kitong jangan egois dengan mengatakan bahwa orang Papua tidak mendapatkan apa-apa dari 10,43 triliunan rupiah dana APBN yang dihabiskan untuk pelaksanaan PON XX di Papua. Sudah tentu rakyat Papua akan mendapatkan fasilitas olahraga yang telah tersedia pasca PON selesai untuk dijadikan tempat miras.
Juga walau tidak banyak, namun dari 25 ribu relawan ada anak-anak muda Papua yang selama ini menganggur saja di rumah, bisa direkrut sebagai relawan. Dengan menjadi relawan, anak-anak muda Papua itu bisa mendapatkan pekerjaan, juga bisa menikmati remah-remah dari 10,43 triliun yang jatuh dari saku para elit Papua sebagai imbalan jasa sudah menjadi relawan. Kasihan.
Tidak saja anak-anak muda Papua yang selama ini menjadi pengangguran terhormat di atas tanahnya sendiri yang mendapatkan manfaat dari PON di Papua dengan menjadi relawan. Tetapi ada juga mama-mama Papua penjual noken yang walau tidak mendapat perhatian dari panitia PB PON Papua karena panitia telah memesan 15 ribu noken hasil pabrikan luar Papua.
Namun Membiarkan Mama-mama Papua duduk berjualan di atas tanah, beralas karton untuk mengais rezeki di momentum PON yang mendulang beribu pujian. Artinya ada sedikit ruang yang diberi untuk orang Papua membuktikan bahwa torang bisa. Bisa menjadi pengemis di negeri sendiri.
Jadi saya mau bilang untuk kitong orang Papua yang diajarkan dari mimbar-mimbar gereja untuk selalu bersyukur dalam segala hal. Kitong tetap harus bersyukur walau dibunuh. Sebab PB PON dari jauh-jauh hari, sebelum PON dilaksanakan sudah memasang slogan bahwa torang bisa.
Bisa menghabiskan dana 10,43 triliun untuk menjadi tuan rumah yang memberi makanan basi bagi tamu yang datang dari luar Papua. Memalukan.
Tidak sampai di situ, ada hal lain lagi yang kitorang bisa di PON XX, yakni menari-nari dengan penuh semangat dalam Opening Ceremony Pekan Olarga Nasional XX yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang mengatakan bawah dirinya cinta Papua, dalam pidato pembukaan.
Sementara ratusan pemuda/I Papua yang latihan selama 30 hari sebagai penari yang menari pada OC PON dibayar Rp. 300.000 sebagai ucapan terima kasih. Sebaliknya, para artis yang diundang untuk memeriahkan OC mendapat akomodasi dari panitia plus amplop coklat tebal berisi jutaan rupiah sebagai ucapan terima kasih. Hebatkan!
Ya tentu hebatlah, karena torang bisa. Bisa kontrak atletik dari luar Papua untuk mendapatkan 1 miliar. Sementara generasi muda Papua dibiarkan berjuang menahan lapar di gubuk-gubuk pengungsian. Sungguh bangsa kasihan.
Discussion about this post