Dekai,nokenwene.com—Setelah empat hari, Kota Dekai Kabupaten Yahukimo mulai kondusif pasca konflik horizontal antara Suku Yali dan Suku Kimyal pada Minggu, (3/10/2021).
Hal tersebut disampaikan Sekda Kabupaten Yahukimo Elai Giban kepada media ini di Dekai Rabu, (6/10/2021). Dengan kondusif nya situasi di Kota Dekai, Elai Gibran berharap seluruh masyarakat beraktivitas kembali seperti biasanya.
“Situasi di Kota Dekai sudah kondusif, sehingga para ASN, pelajar, dan masyarakat agar kembali beraktifitas kembali seperti biasa”, kata Elai Giban.
Elai Giban juga menambahkan, guna menjaga tali persaudaraan, ia mengajak seluruh masyarakat di dua belas suku besar di Yahukimo dan suku-suku lain yang ada di Dekai agar mengunjungi kedua suku yang sedang berduka dalam insiden tersebut.
“Kepada dua belas suku dan suku-suku nusantara, tokoh-tokoh, dan organisasi yang ada di Dekai mari datang mengunjungi dan memberikan penguatan kepada saudara-saudara kami yang sedang berduka , karena duka mereka adalah duka kami”, ajak Elai.
Selaku Sekretaris Daerah, Elai menegaskan seluruh masyarakat jangan terprovokasi dengan isu yang beredar di media sosial tentang situasi yang terjadi di Dekai. Menurutnya opini yang dibangun di media sosial berbeda dengan realita yang terjadi di lapangan.
Di tempat yang sama, Presiden GIDI Wilayah Papua Pdt. Dorman Wandikbo mengatakan, konflik yang terjadi pekan lalu merupakan konflik tanpa perencanaan. Selaku pimpinan gereja ia memberikan apresiasi kepada Suku Yali yang telah menahan diri dan memberikan pengampunan kepada Suku Kimyal.
“Biasa situasi begini kami pihak gereja turun untuk menahan situasi. Namun luar biasa para korban dari Suku Yali bisa mengampuni mereka (Pelaku) dan kami memberikan apresiasi sebab kami orang Papua sulit untuk melakukan hal ini, ” Kata Dorman.
Dorman juga menambahkan, tidak ada perlawanan antar suku sebab menurutnya tindakan ini dilakukan oleh oknum sehingga ke depan pihaknya akan melakukan pembinaan rohani.
“Karena tidak ada balas membalas sehingga saya pesan kepada pihak korban untuk menahan diri, sesuai dengan tema. Dan tema ini menjadi contoh bagi jemaat-jemaat lainnya”, Bebernya.
Sementara itu, Kepala Suku Kimyal Nopius Yalak mengatakan tindakan yang dilakukan tersebut hanya sekelompok orang pasca meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di salah satu Hotel di Jakarta. Sehingga selaku Kepala Suku Kimyal, dirinya mengakui salah dan menyampaikan permohonan maaf.
“Kami salah dan saya mengaku di depan Tuhan dan di depan pemerintah bahkan masyarakat. Dan tadi kita sudah rapat dengan pimpinan gereja dalam waktu dekat kita akan lakukan pengampunan”, Kata Yalak.
Kepala Suku Kimyal menambahkan, situasi di Kota Dekai sudah kondusif, sehingga dihimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk beraktifitas kembali seperti biasa.
“Hari minggu malam itu kita sudah aman, dan orang bilang Suku Kimyal akan lakukan penyerangan itu tidak benar. Kemarin kita sudah tutup duka untuk korban di Dekai, dan untuk Pak Abock Busup besok baru kita akan tutup”, ujarnya.
Selaku Kepala Suku Kimyal, ia menegaskan agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu yang beredar di media sosial.
Pewarta : Ruland Kabak / JW Sagu Yahukimo.
Discussion about this post