Dekai, nokenwene.com – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) meminta rakyat Papua di kabupaten Yahukimo untuk menghentikan konflik horizontal yang sedang terjadi di Dekai.
Hal ini disampaikan Ones Suhuniap, Jurubicara Nasional KNPB Pusat sebagai tanggapan atas konflik horizontal yang terjadi di Dekai, Minggu (03/10/2021).
Ones Suhuniap sebagai putra Yahukimo menyatakan penyesalannya dan keprihatinan atas konflik horizontal yang sedang terjadi di Dekai. Suhuniap meminta masyarakat Yahukimo khususnya suku Kimyal dan Yali untuk menghentikan konflik horizontal tersebut.
“Rakyat Yahukimo khususnya suku Kimyal dan Yali, berhentilah berperang. Rakyat Yahukimo jangan mau jadi korban politik adu domba penguasa”, tegas Suhuniap.
Suhuniap menegaskan bahwa Almarhum Mantan Bupati Abock Busup meninggal di hotel dan belum tahu kronologi kematiannya. Untuk itu Suhuniap menyerukan agar masyarakat Yahukimo tidak terprovokasi dan melakukan tindakan kejahatan.
Dengan demikian, Ia menyerukan kepada masyarakat Yahukimo dan khususnya kepada seluruh anggota KNPB wilayah Yahukimo untuk menyerukan kepada masyarakat Yahukimo sehingga tidak melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap sesama warga.
“Kami minta kepada semua anggota KNPB dan Semua pihak agar menginformasikan kepada seluruh rakyat Yahukimo untuk tidak melakukan kejahatan kemanusiaan kepada sesama warga Yahukimo”, tegas Suhuniap.
Suhuniap menambahkan bahwa konflik yang sedang terjadi di Yahukimo saat ini sebagai akibat politik adu domba yang dilakukan Jakarta.
“Hentikan konflik horizontal sesama warga Yahukimo dan arahkan perhatian perlawanan Pada musuh utama kita yaitu kolonialisme”, seru Suhuniap.
Menurutnya konflik horizontal adalah bentuk kesuksesan kolonialisme di tanah Papua. Rakyat Papua khususnya di Yahukimo harus sadar bahwa penjajah senantiasa berupaya untuk membunuh dan mengadu domba rakyat jajahan.
“Rakyat Yahukimo perlu disadarkan bahwa semua produk penjajah adalah untuk membunuh dan menciptakan konflik horizontal. Kita selalu antusias dan bereforia dengan semua produk penjajah itu akibatnya seperti begini”, tambah Suhuniap.
Suhuniap mengingatkan rakyat Papua mesti sadar bahwa populasi orang Papua saat ini tinggal 40% dari keseluruhan penduduk di Papua.
“Saat ini Orang Asli Papua hanya 40%, jika kita baku bunuh lagi, dalam 5 tahun kita tinggal 30%. Jadi segera hentikan segala bentuk kejahatan kemanusiaan dan konflik horizontal. Fokuskan perhatian pada musuh utama, kolonialisme”, seru Suhuniap.
Terkait dengan kondisi di Yahukimo saat ini, Suhuniap menegaskan beberapa seruan KNPB Pusat berikut:
Pertama, rakyat Papua di Yahukimo agar menahan diri dan tidak boleh lagi baku bunuh. Kedua belah pihak baik pelaku maupun korban agar menahan diri tidak memperpanjang konflik horizontal ini.
Kedua, konflik ini perlu diselesaikan secara damai dan bermartabat dan melihat akar permasalahan secara objektif.
Ketiga, kepada KNPB wilayah Yahukimo agar menjadi penengah dalam konflik horizontal ini bersama dengan semua elemen organisasi moral dan para pimpinan gereja di Yahukimo.
Keempat, politik praktis demokrasi liberal kolonial hanya menciptakan politik adu domba sesama orang Papua sehingga rakyat harus sadar bahwa semua produk penjajah hanya untuk menciptakan konflik horizontal dan membunuh orang asli Papua.
Pewarta: Jurnalis Warga Sagu Yahukimo
Discussion about this post