Wamena, nokenwene.com – Penunjukan Kepala Kampung atau kepala Desa Oleh Kepala Daerah merupakan penyebab gagalnya pembangunan di pedesaan atau kampung di Kabupaten Jayawijaya, pasalnya Kepala Kampung kerap kali tidak menghirauakan saran, kritik bahkan protes dari masyarakat yang dipimpinnya dengan anggapan jabatannya bukkan atas suara masyarakat tapi penunjulan oleh Bupati.
Hal tersebut disampaikan Agustinus Siep, seorang warga di Jayawijaya melalui pesan elektronik kepada Noken Wene di Wamena, 28/08/2021.
“Semua ini pun bermula pada kepentingan politik yang berujung pada pembiaran dan pemeliharaan oknum-oknum pejabat dari Desa, Camat, hingga pejabat birokrasi yang masih menjabat hingga 10 tahun atau bahkan 11-12 tahun masa jabatan yang mereka emban”. Katanya
Agustinus Siep mengatakan, hampir seluruh kepala kampung di Jayawijaya diisi atas dasar keinginan kepala daerah untuk tujuan politik mengamankan suara ketika pilkada nanti, tanpa mempertimbangkan kualitas yang bersangkutan dalam membangun kampung.
“Kepala desa yang dipilih dan ditunjuk oleh Penguasa untuk mengamankan atau telah mengamankan Pemilu sehingga berujung kepada pembiaran dan pengembangbiakan KKN Oleh Kepala Desa, Sekretaris desa, Aparat desa sebab semuanya 1 keluarga bukan hal dipilih oleh rakyat karena kemampuan dan keahlian yangg dilihat oleh rakyat melainkan penunjukan” kata Matuan dalam pesan elektronik itu.
Akibat dari kepala Desa yang ditunjuk atas kemauan penguasa, sehingga kualitas kepemimpinannya di masyarakat tidak bisa diwujutkan, tidak ada kemampuan manajemen mengelola dana desa di kampung dan mewujudkannya dalam pembangunan.
“Dana kampung yang dikelolah langsung oleh kepala kampung bukanlah kecil, sangat besar namun dalam kenyataannya di kampung hingga hari ini dari tahun 2016-2021 tidak ada pembangunan nyata hampir di seluruh Kampung Jayawijaya”. Katanya.
Untuk itu, Siep menyarankan, pemerintah mesti melakukan pergantian kepala Kampung di Kabupaten Jayawijaya sebagai ujung tombak pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akar rumput di pedesaan.
“Pembaharuan Birokrasi di tubuh Pemda Jayawijaya mesti dimulai dari pejabat paling dasar yakni kepala Kampung atau Desa sebab Desa ujung tombak pembangunan yang langsung berhadapan dengan masyarakat akar rumput. Tapi juga Desa sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah adalah bentuk nyata kepemimpinan daerah yang langsung bersentuhan di rakyat” Sarannya.
Sebelumnya Ayub Wuka,seorang warga Wamena lainnya juga menyarankan agar Pemerintah bisa melakukan pergantian kepala Kampung yang kinerjanya tidak baik dan tidak bisa membangun kampung.
“Pergantian kepala Kampung itu pak bupati Banua segerah harus jalankan supaya perubahan kampung itu ada, nampak kenapa kita mau tunggu-tunggu, kita pendukung Bupati, tapi kalo kebijakannya seperti ini jelas kita marah sebagai penerima manfaat. Jadi kita berikan masukan juga untuk Bupati” saran Ayub Wuka yang juga pendukung Jhon Ricard Banua untuk jadi Bupati Jayawijaya.
Pewarta: Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post