Wamena, nokenwene.com – Minuman Keras (Miras) atau minuman beralkohol adalah mesin pembunuh manusia khususnya khusunya orang Papua. Untuk itu, rakyat Papua diingatkan kembali untuk harus sadar dalam mengkonsumsi minuman keras (miras) penyalagunaan alkohol jenis apapun.
Hal itu, ditegaskan Ketua Pemuda Gereja Babtis Papua, Sepi Wanimbo, dalam tulisan yang diterima nokenwene.com, sabtu pekan kemarin. Sepi mengatakan, sekalipun alkohol penggunaannya secara benar ada manfaat baik, namun dalam faktanya orang Papua banyak yang salah gunakan dan berakibat fatal sampai banyak yang meninggal dunia akibat konsumsi miras.
“Manfaat baik dari minuman keras sejenis Alkohol bisa dijadikan obat antiseptic atau obat penenang untuk membunuh kuman, bakteri dan lain – lain sedangkan efek negatif adalah mengkosumsi berkelebihan alkohol sehingga bias menghilangkan kesadaran dan merusak organ dalam tubuh kita sehingga menyebabkan kematian nyawa manusia itu sendiri”, kata Sepi.
Menurutnya, minuman keras ( Miras ) identik dengan minuman beralkohol yang merupakan zat berbahaya dalam tubuh bila dikonsumsi. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandun zat etanol, zat psikoaktif yang bila dikonsumsi akan mengakibatkan kehilangan kesadaran, karena minuman beralkohol merupakan minuman keras yang termasuk kategori jenis zat narkotika yang mengandung alkohol.
“Ada beberapa kaka – kaka dan teman – teman dalam pembicaraannya, hidup tanpa minum alkohol rasanya kurang sehat. Ucapan itu sepertinya sudah membenarkan alkohol sebagai pecandu, yang lain juga mengatakan bahwa dengan minuman alkohol (Mabuk ) membuat mereka percaya diri, berani tampil di depan banyak orang atau muka umum untuk mengekspresikan (memberanikan) diri tentang bakatnya yang terpendam. Ataupun berani membuat kegaduhan, bahkan ada yang berani untuk melakukan ataupun terlibat dalam kasus pemerkosaan perkelainan dan pembunuhan”, ungkap Wanimbo.
Akan tetapi dampak buruk untuk kesehatan bagi mereka yang selalu pesta minuman keras alkohol tentu memiliki efek negatif yang kuat dan fatal, karena secara rutin karena cairan ini akan diserap dalam aliran darah.
“Hal ini tentu saja mempengarui sistem saraf pusat ( otak dan sum – sum tulang belakang ) yang memgontrol hampir semua fungsi tubuh”, Ungkapnya
Dampak miras terhadap sosial, kata wanimbo, berpengaru pada gangguan mental, anti sosial dan dikucilkan oleh lingkungan sosial, merepotkan dan menjadi beban keluarga, pendidikan memjadi terganggu dan masa depan tidak cerah, berkeinginan melakukan hubungan seks dengan sembarangan akibatnya kena penyakit menular kelamin ( IMS ) termasuk HIV/AIDS, dalam rumah tangga hampir setiap hari bertengkar, hidup dengan keluarga tidak bahagia dan memdapat kecelakaan akhirnya menderita sampai meninggal dunia.
Untuk itu, Ketua Pemuda Baptis Papua menyarankan, sebaiknya anak mudah Papua yang terlibat dalam pesta miras ini, perlu untuk menyadarkan diri karena miras sama sekali tidak ada untungnya dalam kehidupan dan kesehatan secara pribadi dan maupun kehidupan sosial.
” Yang ada hanya sakit hati karena itu kita hidup sehat, dan kuat ini kesempatan yang baik untuk jadi berkat buat banyak orang”, sarannya
Oleh karena itu, kata Ketua Pemuda Gereja Baptis Papua mengajak pemerintah daerah, gereja dan organisasi kemasyarakatan saatnya harus bersatu hati lalu selamatkan generasih Papua yang “tersisa dari yang tersisa” ini.
“Cacatan pendek ini semoga memberikan pemcerahan, kesadaran, mengingatkan dan memotivasi untuk hidup takut akan Tuhan bagi orang yang selalu pesta minuman keras ( Miras )”, menurut Ketua Pemuda Gereja Baptis Papua
Secara terpisah, Gubernur Papua Lukas Enembe, mengeluarkan pernyataanbahwa,sebanyak 22 persen kematian (manusia) di Tanah Papua disebabkan konsumsi minuman keras (miras).
Kematian manusua akibat miras tersebut, membuat miras jadi salah satu penyebab terkikisnya populasi penduduk asli Papua selain serangan penyakit-penyakit di daerah Papua. Seperti dilangsir (REPUBLIKA.CO.ID)
Pewarta: Onoy Lokobal / Jurnalis Warga Noken
Discussion about this post